Penyajiannya cukup sederhana, lontong dan tahu goreng di potong kecil kemudian dibubuhi mie kuning. Selanjutnya disiram rata dengan kuah kaldu yang bercampur kecambah dan daun bawang.

JOMBANG – Merogoh kocek sepuluh ribu rupiah sudah mengatasi perut keroncongan. Itulah yang dirasakan setelah menyantap lontong mie, sebuah makanan hasil modifikasi lontong balap yang sama-sama berasal dari Kota Pahlawan. Saban hari dapat di jumpai di Jalan Cak Durasim (Timur Traffic Light Kebonrojo). Lantaran bukanya hanya pada pukul 11.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB sehingga sangat pas bila dijadikan pilihan sebagai santap siang.

Namanya juga lontong mie, pasti keberadaan mie menjadi dominan dari pada sejumlah bahan lain yang di racik dalam satu piring. Mie yang dipilih adalah jenis mie kuning. Selain tingkat ketebalannya dirasakan sesuai, sensasi kenyal yang timbul saat makan semakin menambah selera makan.

Apalagi dipadu dengan kuah kaldu yang gurih nan segar. Seolah rayuannya segera menyantab semakin besar. Bukan seperti kaldu yang biasanya dibuat dari bahan utama daging ayam dan sapi. Kali ini memanfaatkan ebi atau udang rebon sebagai aktor utamanya. Alhasil gurihnya kuah lontong mie benar-benar merasuk dalam rongga tenggorokan.

Penyajiannya cukup sederhana, lontong dan tahu goreng di potong kecil kemudian dibubuhi mie kuning. Selanjutnya disiram rata dengan kuah kaldu yang bercampur kecambah dan daun bawang. Berikutnya ditaburi bawang merah goreng dan dua ekor udang. Sementara ini dibagian tepi diberi sambal petis yang tingkat pedasnya bisa disesuaikan dengan selera.

Sebelum di makan harus di campur semua menjadi satu, sehingga warna kuah kaldu pun berubah menjadi kehitaman. Oleh karena itu di atas dikatakan modifikasi dari lontong balap memang benar. Baik tampilan dan rasanya memang serupa, pembedanya hanya tambahan mie kuning saja sekaligus bahan lain yang ada pada lontong balap ditiadakan. Misalkan saja lento singkong serta kacang tolo.

Walaupun begitu janga berkecil hati dulu. Meskipun bak saudara kembar namun bila sudah mengunyah maka akan menemukan sensasi berbeda. Adanya mie kuning seakan menegaskan perbedaan itu. Selain pas di lidah para foodies (pecinta kuliner) Jombang sebab perpaduan gurih, pedas, segar, dan manis membentuk bulatan cita rasa tersendiri.

Dipungkasi dengan menyeruput es kolak atau kacang ijo. Kian membuat paripurna santap siang saat itu. Sudah mulai menahan liur? Buruan datang dan menjajal sendiri sebelum kehabisan.

Selamat makan! fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama