“Terselenggarakannya acara tersebut supaya kita ingat akan jasa-jasa Kanjeng Sepuh R.A.A Soeroadiningrat. Tidak hanya yang sudah lanjut usia saja, namun anak-anak generasi sekarang dan mendatang harus tahu siapa itu R.A.A Soeroadiningrat. Oleh karenanya acara Haul Akbar ini Insya Allah akan dilaksanakan setiap tahun,” - Sumrambah -

JOMBANG – Peringatan wafatnya Bupati Jombang pertama Raden Adipati Ario (RAA) Soeroadiningrat digelar dalam rangkaian kegiatan Haul Akbar yang dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulo Sampurna di jalan Kusuma Bangsa Jombang (20/4). Haul Akbar Kanjeng Sepuh RAA Soeroadiningrat tersebut diikuti oleh ratusan masyarakat Jombang, Komunitas Goek Jombang (Penggagas kegiatan haul) dan Wakil Bupati Jombang, Sumrambah.

Ketua panitia acara, H. Erfan Efendi dalam sambutannya mengajak kepada seluruh masyarakat Jombang terutama generasi muda dapat meneladani semangat dan perjuangan RAA Soeroadiningrat. Kepahlawanan yang ditunjukkannya menjadi kesempatan generasi muda untuk lebih meningkatkan kecintaan pada tanah air dan bangsanya.

“Tentu kami memanjatkan doa untuk para leluhur yang telah berjuang mati-matian dalam membela bangsa dan negara hingga Indonesia merdeka dari para penjajah, khususnya di Jombang ini. Tanpa beliau maka Kabupaten Jombang tidak lah ada. Terlebih kepribadian dan perjuangan Kanjeng Sepuh dalam memperjuangkan kepemimpinannya kepada masyarakatnya juga perlu dicontoh,” katanya Erfan Efendi.

Erfan Efendi mencontohkan strategi RAA Soeroadiningrat untuk melawan penjajah adalah dengan upaya mendekati Belanda yang digunakan Bupati Jombang pertama ini sebagai media penyambung. Sehingga memudahkan agenda tersembunyi dia untuk memakmurkan rakyat. Melalui cara ini akhirnya rakyat tidak terbebani, baik pungutan pajak yang mencekik maupun kebijakan lain. Justru banyak kaum jelata menghormati dia karena mengerti kebutuhan rakyat.

“Selain itu, di setiap kesempatan selalu digunakan Kanjeng Sepuh untuk memperluas jaringan sosial. Sering di sela-sela tugas sebagai Bupati, dia secara sengaja bergabung dengan orang-orang Belanda dan orang asing lainnya di sebuah komunitas. Itu bertujuan untuk mengetahui strategi Belanda jika ada sesuatu yang membahayakan negara,” jelasnya.




Sementara itu, Sumrambah sangat mengapreasi acara memperingati ke 73 wafatnya bupati pertama Jombang ini. Pasalnya acara Haul Akbar itu untuk mengenang jasa RAA Soeroadiningrat sebagai bupati yang telah mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan Indonesia ini terutama di Jombang serta meneladani perjuangan dan pengorbanannya. Pengorbanan mereka bukan hanya fisik, tapi juga non fisik.

“Terselenggarakannya acara tersebut supaya kita ingat akan jasa-jasa Kanjeng Sepuh R.A.A Soeroadiningrat. Tidak hanya yang sudah lanjut usia saja, namun anak-anak generasi sekarang dan mendatang harus tahu siapa itu R.A.A Soeroadiningrat. Oleh karenanya acara Haul Akbar ini Insya Allah akan dilaksanakan setiap tahun,” kata Sumrambah ketika menghadiri acara tersebut.

Disisi lain, tambahnya, haul juga bentuk dari ziarah kubur yang dianjurkan. Intinya adalah mengingat kematian. Semakin mengingat kematian, semakin membuat seseorang maksimal berbuat kebaikan. Oleh sebabnya, kebaikan tersebut akan menjadi bekal bagi hidup di akhirat nanti.

Hingga meninggal dunia pada 20 April 1946, lanjut Sumrambah, R.A.A. Soeroadiningrat V tetaplah seorang bupati yang tidak saja disegani namun juga dipuji rakyat yang dipimpinnya sebagai orang yang mampu memposisikan dirinya di tengah-tengah, tanpa perlu mengorbankan kepentingan rakyat, namun juga tetap menjaga hubungan baik dengan pemerintah kolonial kala itu.

“Strategi dan perjuangan seperti itulah yang seharus ditanamankan pada zaman sekarang ini. Supaya menjadi kepribadian yang kuat dan berdaulat. Terlebih basik pendidikan dari R.A.A. Soeroadiningrat V adalah dari pondok pesantren. Jelas ilmu agamanya juga sangat kuat,” ujarnya. aditya eko
Lebih baru Lebih lama