Berbicara mengenai PID di Kabupaten Jombang, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Jombang, Agus Prasetyo, ST. MT mengatakan bahwa beberapa desa di Jombang telah melaksanakannya dengan maksimal.

JOMBANG – Untuk membantu pemberdayaan masyarakat, pemerintah menyediakan berbagai macam program yang bisa dimanfaatkan. Salah satu yang bisa digunakan adalah Program Inovasi Desa (PID) di bawah naungan Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

PID ini hadir sebagai upaya untuk mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan Dana Desa (DD) yang diberikan oleh pemerintah. Program sekaligus juga untuk mendorong pemaksimalan potensi yang dimiliki desa.

Berbicara mengenai PID di Kabupaten Jombang, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Jombang, Agus Prasetyo, ST. MT mengatakan bahwa beberapa desa di Jombang telah melaksanakannya dengan maksimal. Meskipun di awal pelaksanaannya harus terseok-seok karena masa waktu penganggarannya sudah melewati masa penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Desa.


Baca Juga : Bahasa Jawa Landasan Budi Pekerti

“Bersyukurnya kemudian bisa dikejar dan dilaksanakan dengan baik meski ada yang terpaksa ditunda untuk dimasukkan dalam perubahan RKA Desa,” ungkap Agus Prasetyo.


Nyatanya, tahun 2019 ini adalah tahun terakhir dari pelaksanaan PID yang sudah dirintis pemerintah sejak tahun 2017. Di tahun terakhirnya ini pemerintah berharap setiap daerah sudah lebih mandiri dalam pengembangan potensi daerahnya sehingga DD yang sudah dikucurkan tidak hanya menjadi dana bantuan melainkan menjadi sumber dana yang mampu diolah hingga menghasilkan keuntungan.

Namun tentu sangat disadari bahwa dalam penciptaan inovasi tidak bisa dengan cepat dilakukan. Untuk itu guna mendorong pemerataan pelaksaan PID ini adalah dengan bertukar informasi atau memberikan contoh-contoh PID yang telah sukses dilakukan pada desa lain yang belum melaksanakan atau PID-nya belum berjalan maksimal melalui Bursa Inovasi Desa (BID). Ketika sebuah daerah atau desa berkeinginan untuk melakukan replikasi terhadap program yang sudah ada, tentunya harus disesuaikan terhadap potensi serta kondisi desa yang bersangkutan.

“Kunci utama suksesnya program ini adalah komitmen dari kepala desa dalam memahami potensi desanya serta menggerakkan masyarakat dalam seluruh proses mulai dari perencanaan program, pelaksanaan, hingga evaluasi,” ungkap Agus Prayitno


Pria bertubuh tinggi itu menambahkan, program yang bisa diusulkan untuk mengisi PID bisa berasal dari sektor manapun yang ada di desa. Mulai dari pertanian, perkebunan, infrastruktur, hingga pariwisata. Karena semuanya dikembalikan berdasarkan potensi yang dimiliki di masing-masing desa.

Saat ini di Kabupaten Jombang, wilayah atau desa yang terlihat cukup mencolok pengembangannya adalah desa-desa di sekitar Wonosalam yang berhasil mengembangkan konsep desa kawasan. Menonjolkan keunggulan pariwisatanya serta hasil pertanian serta perkebunannya yang bisa menjadi komoditi yang dijual pada pengunjung.

Selain itu beberapa desa lain, berhasil mengembangkan sistem pelayanan desa yang lebih efisien dengan pemanfaatan teknologi sehingga mampu menciptakan keterbukaan informasi publik. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama