Berdasarkan tutur dari Tokoh Masyarakat Desa Ngumpul, Khotim Sidiq,
B.A., terdapat empat makam yang diyakini masyarakat sebagai moyang.
Dikenal dengan panggilan Mbah Sudriyo yang membuka jalan atau yang lebih
dikenal dengan babat alas. Makam tersebut berjumlah empat, diantaranya
Mbah Sudriyo bersama dengan istri, serta dua makam lainnya yang tak
diketahui kebenaran identitasnya.
Diyakini dahulu moyang yang membuka jalan berasal dari Wilayah Kecamatan
Tembelang. Hal ini lantaran diketahui hingga saat ini masih ditemui
keturunannya seperti cucu dan cicitnya yang mayoritas tinggal di daerah
Tembelang.
Sebelum menjadi Desa Ngumpul, desa ini memiliki sebutan lain yakni Desa
Wono Ayu. Munculnya nama Desa Ngumpul dimaknai dari peristiwa kala itu
terjadi agresi militer Belanda. Kondisi saat itu berbagai ancaman bisa
datang kapan saja ketika tentara Belanda datang menyerang. Sehingga
membuat seluruh masyarakat berporak poranda bersembunyi agar tak
terbunuh oleh tentara Belanda.
Teks/Video: Chicilia/Aditya