PAUD Al-Wardah Peterongan dalam memenuhi pembelajaran puncak tema yang mengusung Tema Lingkunganku dengan Sub Tema Kotaku. Sebanyak 150 anak didik diajak untuk mengunjungi Pendopo Kabupaten Jombang dan bertemu langsung dengan Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab.

JOMBANG – Pembelajaran anak usia dini pada hakikatnya adalah berorientasi bermain, lebih banyak memberi kesempatan kepada anak untuk dapat belajar dengan cara-cara yang tepat. Namun, kegiatan pembelajaran tidak melulu dilakukan di dalam kelas saja tetapi juga bisa dilaksanakan di luar kelas. Selain bisa mengurangi rasa kejenuhan, belajar di tempat terbuka bisa membuat anak lebih menyatu dengan lingkungan di sekitarnya.

PAUD Al-Wardah Peterongan dalam memenuhi pembelajaran puncak tema yang mengusung Tema Lingkunganku dengan Sub Tema Kotaku. Sebanyak 150 anak didik diajak untuk mengunjungi Pendopo Kabupaten Jombang dan bertemu langsung dengan Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab.

“Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan puncak tema ini adalah mengenalkan pada anak didik tentang pemimpin atau Bupati Jombang. Jika selama ini anak didik tahu kalau Indonesia di pimpin oleh presiden, maka kabupaten juga di pimpin oleh bupati. Selain itu anak didik juga dapat mengetahui secara langsung dimana dan seperti apa tempat kerja bupati yang berada di pendopo,” kata Eni Lailiyah Kepala TK Al-Wardah, Eni Lailiyah, S.Pd., M.Pfis.

Baca Juga : Serap Aspirasi Komite Sekolah Berharap Mutu Pendidikan Semakin Baik

Anak didik, lanjut ibu tiga anak itu, bebas mengeksplor dirinya untuk mengetahui apa saja yang ada di pendopo Kabupaten Jombang. Mulai dari berjalan-jalan mengelilingi bagian ruangan pendopo, memberi makan ikan di kolam, dan bertemu dengan Bupati Jombang beserta para staf kerjanya. Hal ini penting dilakukan karena anak didik dapat mengetahui secara langsung keadaan dan seperti apa di lokasi, sehingga anak dapat mengingatnya.

Tidak hanya di pendopo, anak didik PAUD Al-Wardah juga diajak untuk bermain di Aloon-aloon dan taman Kebon Rojo Jombang. Keceriaan terpancar pada setiap anak didik, terlebih ketika makan bersama. Selain itu, anak didik juga diajarkan hidup hemat dan dapat menahan diri agar tidak membeli sesuatu melebihi uang sakunya. Pasalnya mereka hanya dijatah uang saku 10.000 rupiah.


“Mereka hanya boleh belanja dengan uang tersebut dan tidak boleh membeli barang di atas harga 10.000 rupiah. Guru harus memberikan pengertian pada anak untuk membeli barang yang bermanfaat, yang mereka sukai, jika membeli makanan dan minuman pilih yang sehat dan harus melihat tanggal kadaluarsanya. Saat membayar mereka harus berbaris dan melakukan sendiri dengan didampingi guru pendampingnya,” ujar Eni Lailiyah saat mendapingi anak didiknya.

Implementasi dari kegiatan ini adalah ketika anak didik di rumah, orang tua harus bertanya tentang apa yang mereka dapatkan saat kegiatan di luar kelas tersebut. Anak didik juga di tuntut untuk bercerita pengalamannya kepada orang tua. Setelah itu, pada saat di sekolah para guru akan menanyakan juga yang diceritakan kepada orang tua masing-masing.

Salah satu guru PAUD Al-Wardah, Yossy Irawati, S.Psi, menegaskan, “Kegiatan luar kelas merupakan pembelajaran bagi anak dengan memberikan suasana baru bagi anak dan lebih menyenangkan. Lembaga yang melakukan kunjungan keluar pada puncak tema harus merencanakan dengan baik, sebab kegiatan keluar banyak resikonya untuk itu perlu di perhatikan tentang keselamatan anak, biaya, dan manfaat bagi anak, lokasi yang dituju.”

Jangan sampai, tambah Yossy Irawati, kegiatan keluar membuat anak menjadi bosan atau malas karena lokasinya yang jauh sehingga anak capek, tempatnya yang kurang menarik bagi anak dan juga jangan terlalu memberatkan atau menjadi beban bagi orang tua karena biaya yang mahal.

Sebelum melakukan kegiatan keluar, hendaknya guru sudah merencanakan jauh hari. Sehingga saat pelaksanaan guru tinggal membuat kesepakatan dan aturan yang harus di ikuti oleh anak-anak, yaitu anak di bagi dalam beberapa kelompok, bisa sesuai dengan kelasnya dan tiap kelompok di pandu oleh guru kelas, anak-anak harus mengikuti guru kelasnya tersebut serta tidak boleh terpisah dari kelompoknya, bila mau ke tempat lain anak harus minta ijin sama guru kelas atau pemandunya, hal ini untuk menghindari ada anak hilang di tempat umum. ■ aditya eko
Lebih baru Lebih lama