Foto: Sejumlah peserta dialog berfoto bersama. (Istimewa)

Aktivis sosial yang cukup lama berkecimpung di wilayang Utara Brantas, Jalaludiin Hambali menyampaikan bahwa kegiatan ini sebenarnya secara spontan terlaksana dari obrolan sederhana antara dirinya dan Agus Purnomo saat menghadiri kegiatan di Jakarta. Berangkat dari sana akhirnya mencoba untuk memperbaiki kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang terbilang masuk dalam kategori terpencil dan sukar di jangkau.

JOMBANG - Memperbaiki kualitas pendidikan tidak saja membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) guru yang mumpuni dan fasilitas pembelajaran lengkap sesuai dengan standar. Tapi pelbagai instrumen lain pun harus terpenuhi dalam mendukung dalam keberlangsungan proses pendidikan. Hal itu dapat dirasakan ketika menengok Kecamatan Plandaan, ada beberapa lembaga pendidikan yang cukup jauh aksesnya dari pusat kota. Bahkan bukan itu saja, hutan dan medan yang sukar harus di atasi jika menuju kesana.

Oleh karena itu, agar mendapatkan informasi yang sebenarnya terkait kondisi pendidikan di sana maka diadakan dialog seputar pendidikan daerah terpencil pada Sabtu (18/1) di Aula III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang. Sejumlah sekolah yang berada di kategori terpencil tersebut hadir antara lain SDN Kedung Dendeng III Plandaan, SDN Pojokklitih II Plandaan, dan SDN Pojokklitih III Plandaan.

Acara yang sedianya dihadiri oleh Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, SH., M.Si itu namun urung datang lantaran berbarengan dengan agenda lain dari Pemerintah Kabupaten Jombang. Walaupun demikian, pihaknya tidak lantas membatalkan dialog yang terbilang cukup baik. Oleh karenanya, menugaskan Kepala Bidang Ketenagaan, Disdikbud Kabupaten Jombang, drs. Didik Pambudi beserta beberapa Kepala Seksi (Kasi) di sejumlah bidang lain seperti Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar dan Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal.

Baca Juga: Ilham Erwan Yudha Terbang Mengejar Prestasi

Aktivis sosial yang cukup lama berkecimpung di wilayang Utara Brantas, Jalaludiin Hambali menyampaikan bahwa kegiatan ini sebenarnya secara spontan terlaksana dari obrolan sederhana antara dirinya dan Agus Purnomo saat menghadiri kegiatan di Jakarta. Berangkat dari sana akhirnya mencoba untuk memperbaiki kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang terbilang masuk dalam kategori terpencil dan sukar di jangkau.

"Semua berawal saat saya dan Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang berada dalam satu rombongan menuju ke Jakarta. Ternyata cerita saya tentang kondisi pendidikan di sana mendapatkan respon yang baik. Hal itu lantaran adanya kesamaan tujuan guna menjadikan pendidikan di Kota Santri semakin lebih baik," ungkap Jalaluddin Hambali ketika berkunjung ke Redaksi Majalah Suara Pendidikan.

Pria yang juga merupakan aktivis lingkungan di Jombang ini pun mengatakan, selain menggambarkan kondisi di Kedungdendeng dan Jipurapah yang sangat sulit aksesnya karena jalan terjal di tambah ketika musim penghujan seperti sekarang ini dapat dipastikan rusak parah. Sangking parahnya bisa membuat kendaraan guru menuju kesana mengalami kesulitan hingga tak sampai ke sekolah. Berangkat dari kejadian itu besar harapan pemerintah kabupaten membantu menfasilitasi kendaraan oprasional sesuai dengan standar peruntukannya.

Senada dengan yang disampaikan Jalaluddin Hambali, Kepala SDN Pojokklitih III Plandaan, Trisno mengungkapkan pernah kejadian akibat parahnya medan yang mesti di tempuh roda, motor salah seorang guru sampai lepas dan putus rantainya. Selain melewati hutan dan jalanan yang terjal, terkadang mesti menyebrangi sungai yang penuh dengan air lantaran belum adanya jembatan.

Trisno mengatakan, "Prinsipnya ada bantuan dari Disdikbud Kabupaten Jombang dalam hal ini untuk lebih memperhatikan kesejahteraan guru disana dan ada kendaraan oprasional yang standar misalnya motor jenis trail yang memang sesuai dengan medan."

Lelaki paruh baya ini pun menggambarkan kalau semangat guru yang memiliki tugas di wilayah terpencil di Jombang ini tidak diperhatikan akan tidak searah dengan tujuan mulia mereka. Dengan demikian diharapkan kesenjangan pendidikan tidak bakal terjadi karena Disdikbud Kabupaten Jombang secara serius dan maksimal memberikan perhatian lebih.

Didik Pambudi pun usai mendengarkan keseluruhan yang disampaikan para kepala sekolah dan guru dari ketiga sekolah tersebut pun memberikan apresiasi luar biasa. Menurutnya tidak semua pendidik guru akan mau bila ditugaskan disana, oleh sebab itu dirinya sangat berterimakasih atas kesedian sekaligus kerelaannya memberikan yang terbaik untuk pendidikan di Kecamatan Plandaan pada khususnya. Semua saran maupun masukan akan di catat kemudian disampaikan kepada Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang sehingga bisa di rancang program kerja atau pengalokasian anggaran untuk menunjang pendidikan di sana.

"Pasti akan kami sampaikan dan kembali disesuaikan dengan program kerja Disdikbud Kabupaten Jombang. Hal itu pula yang tegaskan oleh Kepala Disdikbud Kabupaten Jombang untuk mencatat seluruh masukan yang ada. Ditambah ketika beliau menugaskan saya beserta sejumlah Kasi di pelbagai bidang untuk menjebatani pendidikan di wilayah pedalam di Kecamatan Plandaan, itu merupakan bukti keseriusan memperbaiki kondisi pendidikan di wilayah tersebut," ungkap Didik Pambudi. rahmat sularso nh.
Lebih baru Lebih lama