Foto : Juara Lomba Aeromodeling Kejuaraan Aeromodelling Kabupaten Jombang dengan Kepala SMA Negeri Kabuh dan Wakil Kepala Sekolah.

“Terfikir sejak tiga tahun lalu, guna melakukan pengembangan serta inovasi yang mampu diikuti. Maka terciptalah untuk melakukan pengembangan ekstrakurikuler aeromodelling ini.” - Kepala SMA Negeri Kabuh, Bachtiar Rochman -

KABUH – Kemampuan peserta didik di sekolah harus selalu di kembangkan. Bukan saja dalam bidang akademik, melainkan non-akademik pun bisa menjadi pilihan lain guna memetakan potensi peserta didik. Hal itu pun dapat menjadi jalan lain guna meraih kesuksesan selain melalui keberhasilan akademik saja. Oleh karena itu bidang non-akademik menjadi garapan yang mesti dimaksimalkan laiknya di SMA Negeri Kabuh.

Aeromodelling merupakan bidang non-akademik atau masuk kedalam ekstrakulikuler yang baru dikembangkan di sekolah Utara Sungai Beranyas tersebut. Meskipun terbilang baru di Jombang bahkan di sekolah yang dipimpinnya, namun memiliki keyakinan yang besar guna mendulang prestasi peserta didiknya.

Oleh karena itu, meski baru di mulai dan diikuti hanya empat orang peserta didik saja. Dirinya mengakui tidak pantah semangat, justru semakin menseriusi diantaranya mengundang Satuan Radar 222 Kabuh sebagai narasumber dan pendamping. Harapannya kalau ditekuni secara serius dan meraih prestasi akan semakin menambah minat peserta didik.

Baca Juga:  Unggah Ungguh ing Wekdal Milenial ̄ ¹

Aeromodelling merupakan suatu kegiatan yang mempergunakan sarana pesawat terbang miniatur (model) untuk tujuan rekreasi, edukasi, dan olahraga. Pada umumnya kegiatan ini digemari oleh peminat ilmu pengetahuan dan teknologi secara perorangan ataupun yang tergabung dalam suatu organisasi sosial kemasyarakatan.

“Aeromodelling ialah salah satu cabang olahraga yang menginduk di Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON). Pembinaan oleh TNI Angkatan Udara RI dengan nama Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Aeromodelling sebagai scientific sport, kegiatannya di mulai dari perancangan model pesawat, pembuatan, pengujian, hingga mempertandingkannya,” terang Pembimbing Aeromodelling, Dayat.

Dayat menambahkan terdapat beberapa jenis pesawat yang dipelajari. Jenis yang terkenal ialah remote control (RC). Sesuai dengan namanya, pesawat tersebut dimainkan dengan remote. Selain pesawat, seperti helikopter, dan juga multikopter juga termasuk ke dalam kategori RC. Sehingga dibutuhkan keahlian khusus untuk menerbangkannya.

“Jika jenis freeflight ini ditarik menggunakan tali yang cukup panjang dan pilihan kedua dilempar. Pesawat ini disebut dengan On Hand Launched Glider (OHLG), dan jenis inilah yang masuk dalam kategori olahraga. Sebab aeromodeller diminta untuk lari dari ujung landasan pesawat ke ujung lawannya guna menarik pesawat,” ungkap Dayat.

Terdapat beberapa bahan yang biasa digunakan dalam membuat airframe aeromodelling. Diantaranya polyfoam, styrofoam, balsa, expanded polyolefin (EPO), fiberglass serta carbon fiber yang masing-masing bahan memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri.

SMA Negeri Kabuh baru saja juga memenangkan perlombaan aeromodelling pada ajang Kejuaraan Aeromodelling Kabupaten Jombang. Diselenggarakan oleh Federasi Aero Sport Indonesia Aeromodelling Pengurus Cabang Kabupaten Jombang. Meraih Juara I, II, dan III untuk kelompok usia umum. Kemudian Juara I untuk kelompok usia 18 Putri, Juara II untuk kelompok usia 18 tahun putri, dan Juara III untuk kelompok usia 18 tahun putra. chicilia risca
Lebih baru Lebih lama