JOMBANG –
Ketika hujan sudah seringkali menyambangi telatah Kebo Kicak, apalagi ketika sore hari rasanya menciptakan suasana yang hangat sangat tepat dengan makanan penuh kenikmatan. Terlebih jika berkuah, seakan semakin mengguyur seluruh persendian melawan dingin.

Rekomendasi yang saya berikan adalah menjajal cwie mie Malang yang terdapat di Jalan Presiden KH. Abdurrahman Wahid Jombang milik pasangan sumi isteri Karsiamin dan Kasmiati. Jangan bayangkan dulu bahwa makanan dengan ciri khas kota pendidikan di sana laiknya mie ayam yang lumrah anda santap. Sangking enaknya tiap buka dari pukul 17.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB seringkali sudah ludes sebelum waktunya tutup.

Pada dasarnya perlu diketahui juga, makanan dari negeri Thiongkok ini sangat berbeda dari pada mie ayam kebanyakan. Kalau di lihat sekilas hampir menyerupai satu dengan lainnya. Ditambah proses dan penyajiannya tidak jauh beda, jadi jangan tertipu dulu. Namun bagi pecinta kuliner sejati pasti mengetahui perbedaannya.

Baca Juga:
Guru Mampu Menyusun PTK dan Penilaian HOTS
 
Nah, dari pelbagai sumber dan referensi yang saya dapatkan ternyata cwie mie. Diantaranya adalan cwie memiliki arti kecil, sehingga tak mengherankan kalau disaksikan segsama sebenarnya ukuran mie yang digunakan dalam cwie mie lebih kecil dan pipih dibandingkan dengan mie ayam umumnya. Sangkin enaknya pada dekade 1990-an sempat menjadi hegemoni di Malang hingga tidak tertandingi oleh olahan mie kebanyakan.

Sementara di tangan dingin Karsiamin dan Kasmiati mie pada cwie mie masakannya begitu pas. Selain tidak lembek, waktu yang digunakan saat merebus sangat pas. Membuat sensasi kenyal ketika melahapnya tidaklah hilang. Selain itu kuahnya tampak bening, berbeda dengan mie ayam yang keruh lantaran kecap manis pada potongan ayamnya.

Di cwie mie ini yang menjadi penanda paling nyata ialah ayamnya tidak di potong-potong. Melainkan serupa di giling menyebabkan secara tekstur justru mirip dengan abon ayam. Lantas di atas mangkuk cwie mie terdapat taburan bawang goreng serta potongan seledri tipis.

Kini tinggal anda masuk dalam kategori apakah suka di aduk untuk di campur terlebih dahulu atau langsung di makan? Kalau saya agar lebih merata semua bumbu yang digunakan mulai dari beragam minyak membuat mampu menghasilkan rasa gurih dan asin yang tepat.

Saya rasa anda tidak akan berhenti mengunyah. Seperti yang saya alami, sangkin nikmatnya mulai menuangkan sedikit kecap hingga membubuhi sambal seakan tak tersadarkan. Baru ketika rasa pedas benar-benar mencambuk ujung lidah barulah menyadari bahwa sudah cukup banyak sambal yang saya ambil.

Belum lagi di selingi dengan menyantap pangsit goreng. Seakan semakin melengkapi santap malam saya waktu itu. Bahkan tak dinyana semangkuk cwie mie seharga hanya 9.000 rupiah sekejap sudah habis. Ingin sekali rasanya memesan semangkuk lagi. Apa daya kemampuan perut guna menampung tiada laiknya harapan.

Di jamin puas! Coba saja kalau anda tidak percaya. chicilia risca
Lebih baru Lebih lama