JOMBANG – Sebuah organisasi tentunya membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) juga program yang tersusun baik untuk bisa mencapai visi-misi yang telah ditetapkan. Untuk itu dalam pemilihan ketua yang berlanjut pada penyusunan program harus dilakukan secara terbuka serta bijaksana.

Seperti selayaknya organisasi lain, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Kabupaten Jombang sebagai organisasi keprofesian bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD pada (4/1 s.d 29/2) mengagendakan pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) untuk tiap Himpaudi Kecamatan. Kegiatan yang diadakan empat tahun sekali ini merupakan agenda untuk menyampaikan laporan pertanggunganjawaban bagi pengurus lama atas program kerja yang telah ditetapkan dalam Muscab sebelumnya, juga untuk memilih pengurus, membuat rekomendasi, dan program kerja baru. Disamping itu, Muscab dapat diartikan sebagai sebuah majelis permusyawaratan yang merupakan Kawah Candradimuka bagi sebuah organisasi di tingkat cabang untuk bisa terus berjalan.

Namun setiap keorganisasian juga tentu mengalami lika-liku dan dihadapkan dalam permasalahan. Wakil Ketua Himpaudi Kabupaten Jombang, Elok Nadhiroh, S.Psi mengemukakan kendala yang banyak ditemui di Muscab Kecamatan ini adalah pengurus dari periode sebelumnya tidak ada yang bersedia mencalonkan diri sebagai ketua.

Baca Juga: Mutu Sekolah di Genggaman Kepala Sekolah

“Biasanya alasannya karena kurang percaya diri atau takut. Jika sudah seperti ini, pengurus Himpaudi Kabupaten yang datang mendampingi akan sedikit memaksa seluruh pengurus untuk maju menjadi calon ketua. Jika benar-benar tidak ada yang berani atau bersedia, maka dari pengurus kecamatan menunjuk beberapa kepala sekolah yang ada di lingkup kecamatan tersebut untuk menjadi calon ketua meski belum pernah menjadi pengurus sebelumnya,” ujar Elok Nadhiroh.

Pengutamaan pengurus untuk maju menjadi ketua ini adalah mempermudah mekanisme keorganisasian. Ketika ketua yang terpilih telah memiliki pengalaman dalam menjalankan program dan kegiatan-kegiatan yang ada di Himpaudi, diharapkan kinerja keorganisasian dapat berjalan lebih optimal

Mekanisme seperti ini juga selain memberikan kesempatan pada pengurus yang lama untuk berkompetisi mengembangkan kemampuan kepemimpinan, selain itu sebagai metode kaderisasi dan regenerasi keorganisasian. Harapan terjadinya kaderisasi dan regenerasi ini pun membawa tanggung jawab juga pada ketua untuk selalu memberikan penguatan pada anggota pengurusnya untuk menjalankan keorganisasian.

“Di beberapa kecamatan yang anggota pengurusnya tidak ada yang berani maju pada bursa calon ketua, kemungkinan ketua lamanya kurang memberikan penguatan pada anggota sehingga kaderisasinya tidak berjalan maksimal. Padahal berkali-kali selaku Ketua Himpaudi Kabupaten sudah menghimbau pada mereka untuk melakukan penguatan juga pada anggotanya di kecamatan dan jika terjadi apa-apa segera dikomunikasikan. Termasuk dalam penguatan anggota jika dirasa belum atau tidak mampu melakukannya sendiri,” ungkap Ketua Himpaudi Kabupaten Jombang, Tita Aniqowardani, S.Pd.

Perempuan berhijab ini memang menyebutkan bahwa menjadi ketua organisasi keprofesian seperti Himpaudi ini bukanlah sesuatu yang mudah. Ia harus memiliki kemampuan untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak, Mulai dari lembaga hingga pejabat kedinasan.

“Usai Muscab dan pelantikan yang dilaksankan pada bulan Maret 2020 akan diadakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) untuk penguatan keorganisasian, menjalin kekompakan, kerja sama, dan kepemimpinan,” tutur Tita Aniqowardani.

Reporter/Foto:
Fitrotul Aini/Istimewa
Lebih baru Lebih lama