Memberikan keseimbangan dalam bidang agama dan pendidikan umum di SDN Wonomerto I Wonosalam sudah diterapkan sejak beberapa tahun terakhir. Setiap pagi, sebelum peserta didik mengikuti proses pembelajaran diharuskan tadarus atau membaca Alquran sekitar dua puluh menit hingga setengah jam mulai pukul 07.00 hingga 07.30 WIB. Secara tidak langsung kebiasaan ini sangat bermanfaat tidak hanya untuk peserta didik tetapi juga untuk gurunya. Selain itu dengan kebiasaan mengaji akan memberikan rasa tenang dan tentram sebelum melaksanakan pembelajaran. Bagi peserta didik yang belum bisa mengaji di sekolah diadakan kegiatan Baca Tulis Quran (TPQ) atau belajar Iqra. 

Meski berada di pegunungan, namun kendala yang dihadapi di sekolah yang memiliki jumlah peserta didik sembilan puluh sembilan ini adalah sering kekurangan air. Tak ayal terkadang jika ingin ke toilet, peserta didik dan para guru harus menumpang ke rumah masyarakat sekitar sekolah. 

Tetapi berbeda jika musim penghujan seperti pada saat ini. Kondisi sekolah yang berada lebih rendah dari tanah persawahan di sebelahnya, membuat air dapat merembas ke dinding dan lantai bangunan sekolah. Akibatnya bangunan menjadi lembab sehingga menjadikan cepat rusak. Selain itu, rayap juga banyak menyerang buku-buku yang ada di perpusatakan sekolah tersebut. Hasilnya banyak buku-buku bacaan yang rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Namun untuk buku yang masih bagus, kepala sekolah menyarankan untuk meletakkannya di sudut baca setiap ruangan kelas agar tidak terkena rayap dan peserta didik lebih dekat dengan buku bacaannya.

Foto/Editing: Aditya Eko P.
Lebih baru Lebih lama