Akademisi dan Direktur Peneleh Research Institute, Dr. Ari Kamayanti, MSA. menyampaikan materi pelatihan. (aditya)

JOMBANG –
STIE PGRI Dewantara Jombang menggelar Pelatihan Penulisan Kualitatif dan Bedah Buku pada Minggu (12/01) di ruang Hall Budi Utomo yang diikuti dosen dan mahasiswa. Akademisi Dr. Ari Kamayanti, MSA. menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut. Umumnya penelitian di bidang akuntansi banyak menggunakan pendekatan kualitatif, untuk itu Ari mencoba memberikan wawasan kepada mahasiswa terkait pendekatan penelitian akuntansi berdasarkan metode kuantitatif.

“Penelitian kuantitatif dalam bidang akuntansi bukan bermaksud untuk mencari hubungan sebab akibat dan kedudukan teori bersifat induktif. Walaupun demikian penelitian kuantitatif harus menyertakan landasan penelitian terdahulu untuk menjalaskan unsur kebaruan dari hal yang diteliti,” ungkap Ari Kamayanti.

Hal lain yang membedakan penelitian kualitatif dengan kuantitatif adalah tidak menyertakan landasan teori karena pandangan ilmiah dalam kualitatif lebih bersifat subyektif. Metode penelitian kualitatif merupakan salah satu metode dalam karya ilmiah yang banyak disalah artikan. Mahasiswa yang memilih metode ini kebanyakan menghindari statistik sebagai metode penelitian yang akan digunakan pada karya ilmiahnya.

Baca Juga: Unggah Ungguh ing Wekdal Milenial ̄ ²

Perempuan yang juga sebagai Direktur Peneleh Research Institute tersebut mengatakan bahwa penelitian kualitatif itu ibarat menggali sumur (mencari kedalaman), sedangkan penelitian kuantitatif hanya mengukur permukaan (dari permasalahan). Para mahasiswa di jenjang sarjana, biasanya hanya mencukupkan diri pada buku karangan Sugiono, dengan alasan mudah dijangkau dan ada contoh dari alumni yang patut ditiru. Padahal wawasan tentang ilmu (pengetahuan), filsafat ilmu, dan bagaimana ilmu dikembangkan dan latarnya akan memandu memahami metode penelitian, sebagai pisau analisis untuk pengembangan ilmu. Sebelum meneliti, para mahasiswa tentunya sudah memiliki pemahaman tentang landasan berfikir ilmiah, serta membedakan antara metode dan metodologi.

“Metode penelitian kuantitatif adalah fondasi bagi pengembangan ilmu-ilmu alam yang berlandaskan pada logika positivistik. Menurut aliran positivistik syarat ilmu yaitu dapat diamati, diulang-ulang, diukur, diuji, dan diramalkan. Logika positivistik tidak cukup diaplikasikan dalam pengembangan ilmu-ilmu sosial dan humaniora,” imbuhnya.

Pendekatan ilmu-ilmu alam dengan ilmu tentang manusia berbeda, karena tindakan manusia tidak bisa diprediksi dengan satu penjelasan mutlak pasti, karena manusia selalu berubah. Karenanya aliran post positivistik yang ingin memperbaiki kelemahan pada positivisme. Dasarnya adalah bahwa manusia tidak mungkin mendapatkan kebenaran dari realitas apabila peneliti membuat jarak dengan realitas dan tidak terlibat secara langsung dengan realitas.

Untuk memudahkan memandu metode penelitian kualitatif, ada baiknya disusun beberapa pertanyaan sederhana untuk memahaminya seperti: Apa landasan filosofis penelitian kualitatif? Bagaimana latar belakang dalam penelitian kualitatif? Bagaimana menentukan masalah?, Bagaimana langkah-langkah penelitiannya?, Bagaimanakah cara pengumpulan data? Bagaimana menguji keabsahan data? Bagaimana analisis data dilaksanakan? Bagaimana kesimpulan diambil? Serta beberapa pertanyaan lainnya.

Kajian metodologi penelitian menyebutkan berbagai paradigma baru yang berkembang dalam filsafat ilmu, yang pada akhirnya juga mengembangkan beragam metode penelitian ilmiah. Seiring berkembangnya ilmu-ilmu sosial dan humaniora, maka metode penelitian kualitatif juga berkembang pesat. Menentukan metode penelitian yang digunakan akan tergantung pada paradigma yang digunakan, metodologi yang dianut, sampai akhirnya bisa menentukan metode penelitian yang pas untuk diterapkan. aditya eko
Lebih baru Lebih lama