JOMBANG –
Tak salah kalau dikatakan bahwa makanan adalah media efektif dalam mengenalkan suatu daerah. Tampak di Jombang, cukup banyak jenis makanan yang berasal dari pelbagi daerah tersebar. Mulai dari Ketoprak Jakarta, Somay Bandung, Empek-empek Palembang, Soto Lamongan, hingga Nasi Krawu dari Gersik. Semua dapat diterima oleh lidah orang Kota Santi yang di kenal gemar dengan olahan penuh bumbu rempah-rempah.

Demikian pula Ayam Betutu yang dikenal merupakan masakan asli Pulau Dewata. Biasanya berbahan dasar ayam dan bisa diganti juga dengan bebek. Setelah di isi dengan bumbu rempah-rempah, memasak Ayam Betutu mesti di bakar dalam api sekam.

Di tangan Edi, Edi, lelaki yang tinggal di Dusun Klegen, Desa Kepuh Kembeng, Kecamatan Peterongan. Olahan Ayam Betutu yang saban hari ditawarkan di emperan pertokoan Jalan KH. Wahid Hasyim, tepatnya depan Kantor Pos Jombang di sesuaikan juga dengan selera pelanggannya.

Baca Juga: M. Fariz Rifqi R. Berawal Tidak Suka Kini Jenius Matematika

“Rasa diselaraskan dengan lidah orang Jawa Timur atau Jombang yang tak begitu minat pedas. Sebab ciri khas sesungguhnya jika di Bali, rempah dari olahan dari kunyit, jahe, lengkuas lebih pekat dan tercium lebih kuat ditambah aroma pedes dari campuran cabe rawitnya. Sehingga saya menyediakan dua bumbu yakni pedas sedang atau level rendah dengan jumlah campuran cabe rawit 1/2 ons per lima liter air. Sedangkan untuk bumbu dengan level pedas 1/4 kilo gram (kg) cabe untuk per lima liter air,” terang Edi.

Buka sejak tahun 2016, warung kaki lima “Ayam Betutu Kang Edi” ini tak pernah sepi pelanggan. Pasalnya ia dan isteri mengedepankan kualitas rasa dan konsisten menjaganya meski terkadang harga cabe meroket tajam.

“Ketika bahan mengalami kenaikan, saya tetap menggunakan bumbu sesuai porsi biasanya tanpa mengurangi bahkan mengganti. Misalnya saja penggunaan cabe rawit yang segar untuk bumbu juga olahan sambal matah. Solusi yang saya terapkan dengan menaikkan beberapa ribu rupiah harga per porsinya saja,” tandasnya.

Pemilihan bahan utama ayam yang menggunakan jenis ayam kampung super juga penting diperhatikan. Berdasarkan ulasan Edi, tingkat penyerapan bumbu lebih maksimal dan kualitas dagingnya lebih kenyal meski lalui proses memasak hingga tiga jam.

Pria berkacamata ini menjelaskan, “Ayam di rebus dengan menggunakan bumbu selama 3 jam. Pembagian waktu rebus ini berbeda kondisi apinya, pertama dengan api besar selama 1,5 jam rebus, dilanjutkan 1/2 jam api sedang dan 1 jam api kecil dengan ketentuan air bumbu tak sampai menggelembung mendidih.”

Edi menambahkan jika kondisi ayam kampung super ini minimal memiliki usia cukup tua antara delapan bulan hingga satu tahun. Beratnya juga minimal 1,5 kg untuk satu ekornya. Kemudian penyajian kepada pelanggan tak satu ekor ayam utuh. Per bagian tubuh yang di potong layaknya yang dijual di warung nasi pada umumnya. Alasannya ialah tingkat kebutuhan konsumennya yang hanya ingin mengkonsumsi dalam satu bagian tertentu saja. Satu hari Edi bisa menjual sekitar 10 hingga 12 ekor saat musim penghujan saat ini. Tetapi saat musim kemarau bisa mencapai 15 ekor setiap harinya.

Pecinta kuliner bisa menikmati satu porsi ayam betutu dengan harga delapanbelas ribu rupiah. Jika ingin menambah lauk, pelanggan bisa memesan seperti bagian ati ampela seharga tiga ribu rupiah, kepala lima ribu rupiah hingga enam ribu rupiah tergantung dari besarnya ayam. Seporsi Ayam Betutu di sajikan dengan nasi hangat dan sambal mentah. Pelanggan juga dapat memesan bagian tertentu yang dikehendaki. Berikutnya dilengkapi dengan siraman bumbu rempahnya.

Sambal matah yang terdiri dari irisan bawang merah, sere, dan cabe rawit segar yang disiram dengan minyak panas. Didampingi pula kacang tanah yang sudah digoreng dan sayur kangkung rebus. Uniknya keberadaan kacang goreng ini memiliki manfaat, yakni sebagai cemilan saat merasa kepedasan.

Benar, sekali mengigit langsung mengugah selera makan. Tak pelak seporsi Ayam Betutu tak membutuhkan waktu lama untuk menghabiskannya. Hingga tak segan daging yang masih menempel di tulang ayam, turut dihabiskan hingga bersih tanpa tersisah.

Kalau ukuran saya, masih aman tidak terlalu pedas. Sebaliknya, jika anda penggila pedas bisa memesan dengan racikan super pedas. Di jamin puas dan keinginan untuk menjajal kembali pasti timbul di saat makan seperti yang saya rasakan.

Tidak percaya? Silakan anda coba sendiri dan rasakan sensasi Ayam Betutu di Jombang. Tapi jangan sampai kehabisan! Warung Ayam Betutu Kang Edi mulai buka dari pukul 17.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB. Namun kalau sudah habis, maka terpaksa harus tutup lebih awal. Makanya segera cicipi sendiri.

Selamat menikmati!

Reporter/Foto:
Chicilia Risca Y.
Lebih baru Lebih lama