BANDAR KEDUNGMULYO – Kangkung merupakan sayuran yang sering di jumpai, baik saat hidangan di rumah atau di resto. Selain mudah pengolahannya, kangkung terbilang mudah di masak dengan pelbagai menu. Kangkung juga sangat nikmat ketika disantap dengan sejumlah kombinasi lauk lain.

Berangkat dari sana, Syaiin Qodir melihatnya sebagai peluang mencari nafkah yang tak pernah putus. Oleh karena itu lelaki yang terjun langsung sebagai petani kangkung di Dusun Banjaranyar Desa Tinggar, Kecamatan Bandarkedungmulyo tak segan meneruskan usaha yang di awali oleh kedua orangtuanya sejak masih usia 19 tahun dan menjualnya sendiri.

“Sejak ayah jualan, saya turut membantu bersama dengan ibu. Hingga sekarang ini ibu masih membantu saya ketika panen setiap pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB tergantung pada kondisi cuaca, sebab kini sudah mulai musim penghujan,” tutur pria yang sering dipanggil Qodir.

Baca Juga: Launching Program Sembako 2020

Ayah dua anak ini bercerita jika proses panen yang dilakukannya ialah setiap hari, dengan usia kangkung sudah mencapai 20 hari hingga 25 hari. Proses memanennya cukup mudah dengan tangan yang terbalut oleh sarung tangan tebal serta memegang ani-ani (pisau pemotong kecil serupa sabit) sebagai alat pemotong utama. Perlu diperhatikan pula, terdapat aturan dalam pemotongannya yakni dengan menyisahkan 3 sentimeter hingga 5 sentimeter dari dasar tanah sebagai bibit pengembangan kembali. Tahapan usai memetik, kemudian langsung diikat. Usai semuanya terkumpul, lantas di tutup dengan kain basah agar tetap segar ketika dijual keesokan harinya.

Ia juga mengulas, dalam setiap petak tak sama masa panennya. Sehari memanen terdapat kurang lebih 1.000 ikat kangkung dengan hasil penjualan sekitar 300 ribu rupiah. Jika pada hari besar membawa sekitar 1.500 ikat kangkung.

“Proses perawatannya cukup mudah, jika musim penghujan saat ini mengembangkan kangkung air lebih dianjurkan karena asupan air yang cukup. Sebaliknya ketika saat kemarau saya lebih memilih menanam kangkung darat yang tak banyak asupan airnya. Membutuhkan perawatan khusus saat terpapar hama seperti wereng dan sejenisnya, barulah saya menggunakan pestisida,” jelasnya saat ditemui di Pasar Pon [Jombang] ketika menjajakan kangkung.

Syaiin Qodir menambahkan, perawatan ketika terkena hama, untuk lahan satu petak memerlukan satu botol pestisida dan bisa saja lebih tergantung hama yang menyerang. Satu petak kurang lebih luasnya 5 meter persegi. Perawatan ini dilakukan pada usia muda kangkung, yakni usia 0 hari hingga 7 hari. Selebihnya dilakukan pemantauan hingga menunggu masa panen tiba.

“Saya lebih menyukai menjual kangkung air daripada kangkung darat. Pasalnya, terdapat perbedaan perawatan dan juga masa ketahanannya. Kesegaran dari kangkung darat lebih sebentar masanya dari pada kangkung air, karena dalam satu hari tak laku, maka tak akan bagus lagi kualitasnya di hari kedua. Selain itu perawatan dalam antisipasi hama lebih banyak pengeluarannya untuk kangkung darat. Begitu juga dengan produksi getahnya lebih banyak di kangkung darat,” terangnya.

Sama halnya dengan para pelanggannya seperti pemilik warung atau penjual nasi pecel keliling yang ada di sepanjang pelataran Aloon-Aloon Jombang dan Kebon Rojo. Menurut cerita pelanggannya, untuk tingkat kematangan lebih cepat dan merata pada kangkung air. Hanya ketika terik matahari kian menyengat, perlu di taruh pada tempat teduh agar tak mudah layu serta menguning.

“Biasanya saya pukul 05.30 WIB sudah sebar pesanan di Aloon-Aloon Jombang dan Kebon Rojo, kemudian lanjut menjajakan di depan pintu masuk sisi Selatan Pasar Pon Jombang pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB. Habis atau tidak, setiap pukul 10.00 WIB sudah harus bergegas pulang,” sahutnya sambil berberes keranjang bambunya.

Pengalamannya selama berjualan dikisahkan kalau lebih ramai ketika akhir pekan, hari libur nasional, atau momentum kalender Jawa. Tak sampai siang kangkung yang dibawa sudah ludes. Sebaliknya jika hari-hari biasa saat bekerja, kemungkinan habis pasti ada namun menjelang matahari tepat di atas kepala.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.
Lebih baru Lebih lama