JOMBANG – Siapa yang tak mengenal bakso? Makanan berbentuk bulat ini sudah cukup populer di lidah masyarakat Jombang. Selain dapat menjadi kudapan pengganjal lapar, sebagian memilihnya sebagai lauk makan. Namun bagaimana jika bakso yang biasanya disajikan dalam mangkuk kini menggunakan batok kelapa? Pasti heran melihatnya apalagi kalau menyantapnya. Untuk itu tak salah juga menjajal sensasinya di Bakso Batok di Jalan R.E Martadinata 113 Jombang.

Terdapat empat menu varian bakso yang bisa dipesan oleh pengunjung di warung yang mulai buka sejak akhir Februari lalu. Ada bakso biasa, bakso urat, bakso tulang iga, dan bakso buntel iga.

Sebagai pecinta bakso saya memutuskan untuk mencoba bakso biasa. Saat memesan di kasir saya diberi dua pilihan, pentolnya hanya yang halus atau dipadukan juga dengan kasar. Supaya pilihan tidak monoton meski pesanan hanya menu standar, saya pun memutuskan untuk memadukan keduanya, antara pentol halus dan kasar.

Sementara itu, teman yang juga ikut mencoba bakso batok bersama saya memesan menu bakso tulang iga. Usai memesan dan membayar pesanan di kasir, kami memilih tempat duduk dan menunggu pesanan diantarkan.

Baca Juga: Program Mitigasi Percepat Pertumbuhan Ekonomi

Tidak perlu menunggu lama akhirnya satu porsi bakso biasa dan bakso tulang iga diantarkan ke hadapan kami. Aroma gurih menguar dari kuah bakso yang masih mengepulkan asap tipis, membuat keinginan untuk segera melahap seporsi bakso tersebut memuncak.

Tanpa perlu banyak kata dan pertimbangan, saya langsung mencobanya. Dimulai dengan mencicip kuah bakso yang masih hangat. Rasa gurih dan asin perpaduan dari hasil rebusan iga dan bumbu-bumbu pelengkap seperti bawang merah, bawang putih, merica, yang dilengkapi dengan daun bawang dan seledri segera menyapa lidah. Sungguh nikmat.

Selanjutnya, untuk menikmati pentol halus dan kasarnya, dengan menggunakan sendok saya memotong masing-masing pentol menjadi dua. Untuk percobaan pertama saya mencoba pentol halus. Rasanya tidak kalah nikmat. Daging sapi sebagai bahan utama pentol langsung menyapa lidah, membuat ingin menyantap sebagian pentol yang lain.

Setelah pentol halus, giliran pentol kasar yang dicoba. Perbedaan dua jenis pentol ini hanya pada teksturnya. Jika pada pentol halus, daging yang akan menjadi campuran digiling benar-benar halus kemudian adonan yang berbahan dasar tepung tapioka diuleni hingga kalis tidak bertekstur sehingga ketika dicetak menghasilkan pentol halus. Sementara pentol kasar, campuran daging masih ada sebagian yang dibiarkan tidak tergiling halus untuk memberikan tekstur ketika dicetak.

Dalam satu mangkuk, kita bisa menikmati lezat, gurih, dan nikmat lima buah pentol yang disajikan. Pelanggan bisa menambah tahu dan goreng jika menginginkan menyantap bakso dengan komposisi lebih beragam.

Ketika akhirnya sampai di suapan terakhir, saya menyadari bahwa sejatinya menyantap bakso yang disajikan dalam batok kelapa tidak jauh berbeda dengan mangkuk keramik. Hal yang membedakan hanya tampilan luar wadah yang digunakan untuk penyajian menu.

Di warung ini, selain menu bakso terdapat juga menu es teler yang juga disajikan dalam mangkuk batok. Meski sama-sama menggunakan batok kelapa, mangkuk bakso dan es memiliki perbedaan. Perbedaannya hanya pada tekstur dan bentuk luar. Mangkuk es memiliki tekstur lebih halus dan tidak memiliki lekuk leher di bawahnya. Sementara mangkuk bakso bertekstur kasar dan memiliki lekukan leher di bagian bawah.

Pemilik usaha, Andri menjelaskan bahwa tidak ada alasan khusus mengapa ia memilih menggunakan batok kelapa sebagai tempat penyajian. Ia hanya melihat peluang dan ingin terlihat berbeda dibanding dengan penjual-penjual bakso dan es teler pada umumnya.

“Selain itu, usaha ini juga sebenarnya merupakan franchise sehingga tidak terlalu banyak yang bisa saya otak-atik. Mungkin hanya harga yang bisa disesuaikan karena bahan baku serta daya beli masyarakat yang berbeda antar daerah,” jelas Andri.

Tertarik untuk mencoba mencicipi bakso dan es teler dengan mangkuk batok? Anda hanya perlu menyiapkan uang sepuluh ribu rupiah untuk satu porsi bakso biasa atau limabelas ribu rupiah untuk satu porsi bakso buntel iga. Sementara untuk es teler biasa bisa dinikmati hanya dengan sembilan ribu rupiah. Dijamin puas dan kenyang!

Reporter/Foto: Fitrotul Aini
Lebih baru Lebih lama