JOMBANG – Di era modern sekarang ini obat tradisional atau yang dikenal herbal kembali menjadi primadona. Selain dianggap manjur, tak banyak efek kimia yang ditimbulkan. Lantaran obat tradisional menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia di alam. Salah satunya adalah buah mengkudu yang sangat berkasiat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Kolesterol bisa muncul dari makanan. Apalagi saat Idul Fitri, aneka ragam hidangan berlemak menjadi sajian menggoda. Praktis, hal itu membuat kadar kolestrol dalam tubuh susah untuk dikontrol. Akan tetapi, tidak usah berkecil hati. Karena mengkudu bisa menjadi senjata dalam menurunkan kadar kolestrol.

Dengan catatan, tetap harus menjaga pola makan sesuai dengan takaran yang tepat. Jangan hanya mengikuti selera, kemudian menyantap sepuas-puasnya. Bila sudah berlebih, tentu saja butuh penanganan medis.

Baca Juga: Pelayanan Disdikbud Berubah

Disarikan dari pelbagai sumber, sebagai pereda kolesterol, mengkudu yang dipilih sebaiknya berwarna hijau. Ada dua pengolahan yang direkomendasikan, yaitu dibuat jus dan direbus untuk diambil diambil sarinya.

Kalau dibikin jus, cara membuatnya tidak jauh berbeda dengan membikin jus buah pada umumnya. Sementara jika diambil sarinya, mengkudu yang sudah dibersihkan dan dipotong pipih direbus menggunakan air secukupnya hingga mendidih. Baru kemudian disaring dan dinikmati selagi hangat.

Meski aroma buah tersebut cukup menyengat, tetapi dalam 100 ml jus mengkudu terkandung nutrisi seperti kalori sebanyak 47 gram, karbohidrat 11 gram, protein kurang dari 1 gram, lemak dari 1 gram dan gula 8 gram. Beragam mineral seperti magnesium, potasium, dan kalsium, juga terdapat dalam kandungan mengkudu. Juga vitamin B7 (biotin), B6 (folat), E, dan C.

Asam askorbat dalam mengkudu inilah yang memberikan sumber vitamin C. Selain itu antioksidan juga begitu bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas (partikel berbahaya yang mampu merusak sistem kekebalan tubuh). Bukan itu saja. Ada juga kandungan asam kaproat, asam kaprilat serta asam kaprik (termasuk golongan asam lemak). Nah, asam kaproat dan asam kaprik inilah yang menyebabkan aroma mengkudu cukup menyengat.


Bagi yang tidak terbiasa dengan rasa pahit dan bau menyengat, ada alternatif lain, yakni menyajikannya menjadi smoothie. Hal itu untuk mengubah rasa. Caranya, campurkan 140 gram wortel, satu buah jeruk yang dikupas, satu sendok makan susu kental manis atau bisa diganti dengan madu, kemudian secangkir air kelapa 60 ml, 50 gram nanas, beberapa potong es, dan 30 ml jus mengkudu yang sudah disaring.

Bila belum terbiasa, tidak ada salahnya mencobanya sedikit demi sedikit sebanyak 1/10 cangkir 30 ml atau mengkonsumsi satu teguk saja. Jika sudah terbiasa, maka boleh menambahkan porsinya.

Perhatikan juga bagi ibu hamil dan menyusui, seseorang dengan kadar kalium tinggi. Begitu juga bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit ginjal dan gangguan pada organ hati. Disarankan tidak mengkonsumsi olahan mengkudu.

Memang, sebagian orang sudah merasakan khasiat dan berbagai manfaat olahan sari mengkudu, namun hal itu bukan berarti dapat menggantikan pengobatan yang diberikan dokter. Terpenting selalu konsultasi kepada dokter untuk semua perkembangannya.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.
Lebih baru Lebih lama