NGUSIKAN –
Keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk berprestasi. Hal itu dibuktikan oleh Guru TK Tunas Persada, Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan, Nenik, S.Pd. Dia tidak menjadikan ketidaktersediaan sarana prasana yang memadai untuk meraih prestasi. Bagaimana caranya? Sangat mudah. Nenik memadukan pembelajaran anak didik dengan permainan yang sudah dikenal. Hasilnya selain pembelajaran berjalan efektif, anak didik pun lekas memahami tanpa ada kendala berarti.

“Selain keterbatasan sarana prasarana, tidak dapat dipungkiri bahwa daya konsentrasi anak didik saat kegiatan pembelajaran sangat terbatas bahkan cenderung singkat. Oleh karena itu, sebagai guru saya lantas mencoba mengkombinasikan permainan dengan proses pembelajaran di kelas. Salah satunya permainan komunikata dengan peningkatan proses kemampuan menyimak,” jelas Nenik.

Gayung pun bersambut. Selain membuat kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan, strategi itu juga mengantarkan Nenik menjadi yang terbaik pada kategori Guru TK di ajang Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Kabupaten Jombang 2019. Keberhasilan perempuan 40 tahun ini menjadi juara pertama juga berkat pengalaman berkali-kali mengikuti ajang serupa di tahun-tahun sebelumnya.

Pengkombinasian kegiatan pembelajaran dengan permainan sebenarnya sudah banyak diterapkan khususnya di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Namun pilihan Nenik menggunakan permainan tanpa menggunakan alat peraga dinilai sesuai dengan kondisi yang dialami oleh lembaganya.

Baca Juga: SMA Negeri Ngoro Membangun Kesadaran Hukum

“Anak didik diajak untuk lebih saling berinteraksi dengan sesama temannya, namun tetap ada muatan materi pembelajaran. Kesulitannya adalah menjaga agar anak-anak itu tetap bermain sesuai aturan, karena jika tidak diarahkan mereka justru akan asik dan seru bermain dengan aturannya sendiri,” jelas Nenik.

Sifatnya yang rajin, ulet, pantang menyerah, serta tak segan untuk belajar kepada berbagai pihak membuat Nenik ingin selalu berinovasi juga berbagi dengan sesama. Selain menjadi guru, perempuan berhijab ini juga operator sekolah dan kecamatan, serta asesor Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jawa Timur Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM).

“Dari yang hanya coba-coba ternyata lolos dan lulus menjadi asesor. Sehingga saya adalah salah satu asesor PAUD Jawa Timur dari Jombang yang masih berstatus sebagai guru. Rata-rata asesor yang lain itu sudah menjadi pengawas, penilik, atau minimal kepala sekolah,” tutur Nenik.

Selaku Juara I kategori Guru TK Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Kabupaten Jombang 2019, tugas Nenik belum usai. Ia harus mewakili Kabupaten Jombang untuk mengikuti ajang serupa di tingkat provinsi tahun 2021.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini/Aditya Eko P.
Lebih baru Lebih lama