KESAMBEN – Perencanaan program kegiatan tak bisa berjalan maksimal jika tidak didukung dengan sarana prasarana yang mencukupi. Untuk itu tidak mengherankan jika banyak sekolah yang memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana.

Salah satu sekolah yang saat ini tengah membenahi dan melengkapi sarana prasarana adalah SMA Negeri Kesamben. Mulai 2018, sekolah yang berdiri sejak 1994 ini membenahi sekaligus mempercantik diri dengan membangun berbagai fasilitas yang diperlukan.

Kepala SMA Negeri Kesamben, Budiono, S.Pd., M.MPd menyatakan, “Pertama saya masuk di sini, saya lihat sarana dan prasarana yang dimiliki masih sangat kurang jika dibandingkan dengan SMA negeri lain yang ada di Jombang. Sehingga saya fokus pembangunan sarana prasarana.”

Budiono lantas mencontohkan salah satu progres mencolok dalam usaha pemenuhan sarana prasarana adalah ketersediaan komputer. Pada 2018 jumlah komputer yang dimiliki sekolah ini hanya 25 unit. Namun, sekarang sudah meningkat menjadi150 unit. Praktis, ketersediaan perangkat tersebut bisa digunakan untuk Ujian Nasional (UN). Baik ujian berbasis komputer, ujian semester, bahkan ulangan harian tiap mata pelajaran.

Baca Juga: SDN Sukodadi II Kabuh Sekolah Rapuh Semangat Tangguh

Guna mendorong pemanfaatan teknologi informasi, sekolah yang beralamat di Jalan Balai Desa No. 4 Carangrejo, Kesamben ini juga mendapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi yang dirupakan dalam bentuk komputer tablet sebanyak 305 unit. Bantuan ini diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam rangka akselerasi digitalisasi pendidikan khususnya bagi sekolah di daerah pinggiran.

Di samping menunjang kegiatan pembelajaran, SMA Negeri Kesamben juga memfokuskan diri dalam mempercantik lingkungannya. Taman-taman yang sebelumnya belum tertata rapi, dipoles dan dibentuk sedemikian rupa agar semakin indah saat dipandang. Begitu juga dengan lahan parkir bagi guru dan peserta didik. Kemudian gapura depan sekolah dipoles semakin elok nan kokoh.


“Tidak dapat dipungkiri, masyarakat dalam melihat kualitas sebuah sekolah masih terpaku pada tampilan fisik. Untuk itu kami akhirnya juga berfokus pada tuntutan itu. Memperbaiki serta melengkapi sarana prasarana yang tampak," ungkap Budiono.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SMA Negeri Plandaan ini menambahkan pihaknya tengah membangun gedung yang nantinya dapat digunakan untuk beragam kegiatan. Rencananya, gedung itu diberi nama Islamic Center. Gedung tersebut juga boleh digunakan warga sekitar untuk kegiatan.

Meski lebih banyak memfokuskan diri untuk membangun fisik sekolah, kualitas peserta didik beserta guru juga tidak dilupakan. Guru yang dulunya tidak familiar dengan penggunaan komputer, kini menjadi terbiasa. Prestasi peserta didik juga meningkat.

Salah satu peserta didik bahkan mampu lolos seleksi Olimpiade Kimia tingkat provinsi. Sementara untuk kegiatan non akademik, ekstrakurikuler Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) banyak menyumbang prestasi. Prestasi tertinggi, menjadi Juara Umum Piala Bupati Bogor pada 2018.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini
Lebih baru Lebih lama