RIYADH – Wabah Covid 19 yang melanda dunia juga dirasakan oleh Sekolah Indonesia Riyadh ketika akan menyambut kelulusan atau Prom Night. Semua civitas akademik terpaksa melakukannya kegiatan yang populer disebut dengan wisuda ini dengan dalam jaringan (daring) karena negara Timur Tengah ini juga memberlakukan kebijakan lockdwon.

Diungkapkan oleh Kepala Sekolah Indonesia Riyadh, Abdullah Syifa’ bilamana pada tahun pelajaran ini tidak ada tangis haru pelepasan peserta didik seperti biasanya. Suasana yang berbeda sangat terasa karena dilaksanakan secara online.

“Walaupun tidak ada lagi Ujian Nasional sebagai ukuran kelulusan, kami tidak sedikit pun meragukan kompetensi peserta didik. Berharap terus bersemangat melanjutkan jenjang pendidikan hingga sukses,” ungkap Abdullah Syifa’ saat dihubungi melalui sambungan WhastApp.

Baca Juga: KPU RI Mulai Rekrut Petugas Pemutakhiran Data Pemilih

Pembina OSIS Sekolah Indonesia Riyadh, Rina Aryani mengatakan padahal sudah ada persiapan jauh hari. Mengusung tema Jangan Menyerah, La Moustahila, Nothing is Impossible direncanakan akan menampilkan Kesenian Ketoprak dengan lakon Ande-ande Lumut di masa pandemi. Sayangnya saat pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan lockdown, maka segala aktivitas yang mengundang banyak masa ditiadakan serta tidak diperbolehkan keluar rumah.

Rina Aryani menjelaskan, “Akhirnya wisuda di gelar secara online. Walaupun kerap terjadi salah persepsi namun tidak mengurangi esensi dan kehikmatan acara.”

Salah satu peserta didik yang di wisuda, Adam Ichwanul Ichsan mengakui pasti kecewa. Bukan saja untuk dirinya sendiri namun juga teman satu kelas sebanyak tigabelas peserta didik. Mengingat ini adalah momentum berharga sebagai penanda ketuntasannya menyelesaikan pendidikan setara jenjang SMA/SMK Sederajat.

“Banyak diantara kami yang memilih melanjutkan pendidikan di Tanah Air, hanya ada seorang yang bertahan meneruskan di sini. Tetapi setelah diberikan penjelasan dari pihak sekolah dan menyadari kondisi sekarang akhirnya bisa memahami,” tutur Adam Ichwanul Ichsan.

Walaupun demikian tetap memberikan kenangan tersendiri bagi Adam Ichwanul Ichsan. Lantaran harus berdandan rapi ala wisuda namun hanya untuk video call, antara lucu dan bahagia bercampur menjadi satu.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Riyadh, Dr. Achmad Ubaedillah, Ph.D yang juga turut serta begitu mengapresiasi kegiatan yang diadakan ini. Dia menyebut adanya pandemi ini meskipun membatasi ruang gerak, bukan berarti membatasi kreasi dan kreativitas. Selain itu keterbatasan yang terjadi saat ini sedikitnya patut disyukuri karena terjadi di zaman teknologi yang sudah berkembang.

Selain Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Riyadh, turut juga wali peserta didik, guru, dan pengurus komite, Kepala Sekolah Indonesia Cairo, Pelaksana Tugas (Plt) Sekolah Indonesia Jeddah dan Sekolah Indonesia Makkah.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini/Istimewa
Lebih baru Lebih lama