PETERONGAN – Pengawas sekolah bukanlah jabatan yang sembarangan. Tanggungjawab yang diemban sangatlah besar untuk membina sekolah yang menjadi garapannya lebih baik dan bonusnya mampu meraih prestasi. Untuk itu dibutuhkan kemampuan lebih dalam memahami serangkaian dinamika pendidikan terkini dan pemetaan keunggulan serta permasalah di sekolah tersebut. Dengan demikian akan mampu mengambil langkah yang tepat untuk memproyeksikan semakin lebih baik.

Untuk itulah Pengawas Sekolah terbaik dalam Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Kabupaten Jombang 2019, Gatot Arifin, S.Pd., M.MPd. memilih kerap menggunakan pendekatan personal terlebih dahulu sebelum berselancar jauh ke dalam sekolah binaannya.

“Kalau bisa masuk secara personal maka akan banyak terkuak potensi yang ada hingga segala macam persolan yang membekap,” ungkap lelaki yang menjadi pengawas sejak lima tahun terakhir.

Baca Juga: Drs. Sugiyono, M.MPd Ilhami Batik Jombangan

Walaupun diakui dengan mengunakan metode yang dikenal dengan sebutan person to person ini sedikit memakan waktu, namun karena melihat hasilnya lebih maksimal dibandingkan klasikal masih dipertahankan hingga sekarang. Selama menjalankan tanggungjawabnya terbilang berhasil. Makin dibuktikan ketika mengikuti seleksi Pengawas Sekolah terbaik dalam Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Kabupaten Jombang 2019. Akhirnya mengantarkannya menjadi jawaranya.

Bapak tiga anak ini mengatakan, “Kondisi di tiap sekolah tidaklah sama sehingga dengan pendekatan ini mampu memetakan dan merekomendasikan solusinya agar semakin memajukan mutu pendidikan di sekolah tersebut.”

Biasanya solusi yang dijalankan pun tak jauh dari tradisi yang sudah ada baik di sekolah maupun masyarakat. Bagaimana pun sekolah tetap saja tak bisa lepas dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Sehingga kalau bisa menyesuaikan akan menjadi sebuah inovasi luar biasa dan dapat diterima dengan baik tanpa menimbulkan pertentangan hingga polemik baru.

Misalnya dari penelitiaan yang dibawanya dalam ajang tahunan ini yakni menciptakan lingkungan sekolah kondusif guna menuju sekolah yang unggul berhasil di lapangan dengan mengetahu terlebih dahulu kondisi sesungguhnya.

“Pengalaman sebelumnya bertugas di Unit Pemukiman Transmigrasi II Teunom, Aceh Barat sungguh membekas dalam menjalankan tugas saat ini. Dari pengalaman tersebut saya jadi mampu membaca dengan baik karakter tiap individu berdasarkan dari latarbelakangnya,” tegas Gatot Arifin.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini/Aditya Eko P.
Lebih baru Lebih lama