JOMBANG - Ramadan 1441 sudah berakhir, hari kemanangan Idulfitri sudah terlewati. Semua keistimewaan dirayakan dengan keheningan tanpa tradisi yang melekat bulan nan suci tersebut.

Korona sangat mengkandaskan semua kehangatan yang selalu ada di bulan Ramadan. Berjamaah di masjid/musala pun ditiadakan, diharapkan cukup dilakukan di rumah.

Baca Juga: Rudy Priyo Utomo, S.Pd., M.Pd Berkebun Meneduhkan Pikiran


Melihat perbandingan yang kontras dengan Ramadan sebelumnya jelas sangat pilu terasa. Namun Sang Maha Esa selalu memberikan kemudahan dan pasti tersimpan makna mendalam dari peristiwa ini. Bukan sekedar menjadi pelajaran bersama, melainkan renungan mendalam atas segala yang telah dilakukan.


Biarpun musibah ini masih berkeliaran tak berwujud, yakin dapat segera selesai dengan terus teriring doa. Tak kalah penting juga selalu mematuhi protokol kesehatan. Optimis pulih dan berjuang melawan penyebaran Korona di mulai dari diri kita.

Foto/Teks: Luhur W. Wijaya/Rahmat Sularso Nh.
 
Lebih baru Lebih lama