NASIONAL - Kementerian Pembangunan Desa dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Abdul Halim Iskandar memberikan opsi bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mempermudah proses belajar daring peserta didik di desa. Sebab saat ini, salah satu hal yang dikeluhkan peserta didik di desa yaitu biaya internet yang tinggi.

Menyikapi hal tersebut, Abdul Halim Iskandar meminta BUMDes mengalokasikan sebagian dana desa untuk kebutuhan belajar peserta didik secara gratis. Namun demikian, ia tak merinci berapa anggaran yang dapat dianggarkan setiap desa untuk menjalankan program internet gratis tersebut.

Baca Juga: Masuki Tahun Pelajaran Baru Disdikbud Kabupaten Jombang Analisis Kebutuhan Guru

Abdul Halim Iskandar mengatakan tidak ada batasan minimal, secukupnya saja. Yang penting fasilitas gratis bagi peserta didik untuk belajar daring. Dalam implementasinya nanti BUMDes akan membangun spot-spot internet di desa. Dia juga tak menutup kemungkinan keberadaan fasilitas internet publik ini akan menjadi pemasukan bagi BUMDes.

Dia melanjutkan semisal BUMDes menyiapkan jaringan bisa dijual ke rumah-rumah spot-spot wifi, biayanya terserah yang penting tidak boleh banyak mengambil untung dari itu. Tetapi BUMDes tidak dirugikan. Tetap ada perhitungan ekonomis untung-rugi.

Dia pun meminta supaya aset peralatan internet menjadi aset desa. Artinya tidak boleh perangkat desa memiliki peralatan internet publik secara pribadi. Termasuk juga dalam pemasangan peralatan yang diharamkan untuk dipasang di tempat tinggal perangkat desa. Tetapi untuk fasilitas peserta didik wajib gratis.

Sumber/Rewrite: kumparan.com/Tiyas Aprilia
Lebih baru Lebih lama