Aman Masduqi, S.Pd*

Dalam suatu proses pembelajaran peran guru sangat penting untuk menjaga keutuhan pemahaman siswa terhadap suatu konsep atau fakta. Kehadiran guru tidak bisa digantikan oleh teknologi, walaupun tidak kita pungkiri bahwa teknologi saat ini memberi bantuan yang sangat besar dalam proses pembelajaran

Kehadiran google, bimbingan belajar online dan berbagai situs belajar online lainnya tidaklah bisa menggeser peran guru sebagi pihak terakhir yang bertugas mengkonfirmasi kevalidan dan keutuhan pemahaman konsep yang telah dikuasai oleh siswa.

Walaupun peran guru masih cukup strategis dalam proses pembelajaran, guru tidak boleh lengah dan merasa cukup. Justru keadaan ini seharusnya membuat guru semakin berpacu untuk meningkatkan kualitasnya, sehingga peran yang penting tersebut tidak terkikis.

Tetapi agak disayangkan, belum semua guru mampu menjalankan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya. Hal ini terjadi karena kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas tersebut belum dikuasai dengan baik.

Baca Juga: Pendidikan Diniah Terkendala Membaca Huruf Pegon

Kompetensi yang harus dikuasi oleh seorang guru tidak hanya berhubungan dengan ilmu pengetahuan, tetapi kompetensi yang utuh dari seorang guru sebagai manusia. Karena kita tidak dapat memungkiri bahwa untuk mendidik dan menjadikan manusia yang baik harus dilakukan oleh guru yang baik pula.

Lalu, bagaimana kriteria guru yang baik dan dapat mendidik anak dengan baik juga? Jawabannya adalah guru yang mempunyai kompetensi utuh sebagai guru. Atau dalam bahasa lain disebut sebagai guru yang berhati guru.

Guru Berhati Guru

Untuk menjadi guru yang berhati guru, seorang guru harus memenuhi empat syarat sebagai berikut: 1) hati yang ikhlas 2) kemampuan mengembangkan pembelajaran lebih dari sekedar menyampaikan pengetahuan; 3) kemampuan berkomunikasi dengan efektif; 4) kemampuan mengajar dengan strartegi pembelajaran yang menarik

1) Hati yang ikhlas.

Keikhlasan merupakan syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang guru, karena hal tersebut akan menjadi perisai yang tangguh bagi seorang guru saat menghadapi berbagai tantangan selama melaksanakan tugasnya. Ikhlas tidak berarti guru hanya memikirkan kewajibannya saja tanpa mempedulikan hak yang harus diterima, tetapi ikhlas berarti keseimbangan antara kedua hal tersebut.

2) Kemampuan mengembangkan proses pembelajaran lebih dari sekedar menyampaikan pengetahuan.

Guru yang berhati guru akan selalu memberikan yang terbaik kepada. Dia tidak sekedar menyampaikan pengetahuan saja, tetapi lebih dari juga tentang kehidupan dalam setiap materi yang diajarkannya.

Ilmu-ilmu kehidupan tersebut dapat berupa motivasi untuk meningkatkan karakter siswa dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa (Sikap spiritual), karakter dalam hubungannya dengan masyarakat (sikap sosial).

3) Mampu berkomunikasi dengan efektif

Untuk dapat mengajar dengan baik, guru harus menguasai ilmu komunikasi yang efektif. Ilmu ini tidak bisa lepas dari kemampuan guru memilih kata selama berinteraksi dengan peserta didik.

Dalam berinteraksi dengan siswa sebaiknya guru memilih kata dengan karakteristik sebagai berikut:

a. Ucapan yang tepat

b. Ucapan yang berkesan

c. Ucapan yang menyenangkan

d. Ucapan yang meneguhkan

e. Ucapan yang menyelamatkan

f. Ucapan yang lemah lembut

g. Ucapan yang santun

h. Ucapan yang memuliakan

i. Ucapan yang berkualitas

4) Mampu mengajar dengan strategi pembelajaran yang menarik.

Seorang guru harus dapat menyampaikan materi pelajaran dengan strategi pembelajaran yang menarik agar tidak menimbulkan kebosanan pada siswa. Bayangkan seorang siswa harus duduk mengikuti pelajaran dari jam tujuh pagi sampai pukul dua siang, tentu mereka sangat bosan jika cara guru menyampaikan pembelajaran selalu sama dan monoton.

Agar dapat mengajar dengan cara yang menarik ada beberapa saran yang dapat dilakukan.

a. Pembelajaran yang dilakukan harus berbasis pada keteladanan

b. Menerapkan pembelajaran yang ramah guru dan anak

c. Melakukan pembiasaan melalui pembelajaran berbasis literasi

d. Pembelajaran dilakukan secara gradual

e. Pembelajaran melalui hikmah

f. Pembelajaran melalui bahasa kias

g. Pembelajaran melalui pertanyaan

h. Pembelajaran melalui pengisahan

i. Pembelajaran melalui musyawarah

Itulah tips-tips yang dapat dilakukan agar dapat menjadi guru yang berhati guru, sehingga cita-cita untuk mewujudkan siswa yang berkarakter dan berdaya saing dapat terwujud.

*) Guru IPS SMP Negeri Kudu, Jombang
Lebih baru Lebih lama