KUDU – Inovasi seringkali ditemukan dari lingkungan sekitar. Seperti yang ditunjukkan SDN Kepuhrejo I Kudu dengan memperindah gentong atau tempat penadah air. Memang, gentong masih lumrah dijumpai di wilayah pinggiran Jombang, utamanya kawasan utara Sungai Brantas. Daripada dibiarkan begitu saja, akhirnya dihias dan bisa dimanfaatkan untuk bermacam-macam kebutuhan di sekolah.

“Awalnya dari kunjungan ke rumah warga. Kemudian melihat ada gentong bekas yang tidak terpakai. Lantaran dibiarkan teronggok begitu saja tidak terpakai, maka tercetus untuk dimanfaatkan kembali, tetapi sebelumnya dipercantik dulu,” jelas Kepala SDN Kepuhrejo I Kudu, Sukri, S.Pd., M.MPd.

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sekaligus pendamping pemanfaatan kembali gentong bekas, Hartono, S.Pd.I mengatakan, pihaknya bersyukur inisiasi tersebut didukung oleh masyarakat sekitar. Ketika menemukan lagi gentong yang tidak terpakai, masyarakat langsung menginformasikannya ke sekolah.

Baca Juga: SDN Kedungbetik Kesamben Gali Potensi Peserta Didik dengan Sederhana

Pria yang akrab disapa Kang Har itu lantas menjelaskan bahwa dengan adanya pemanfaatan gentong bekas, peserta didik memiliki kegiatan untuk mengisi waktu luang di sekolah. Peserta didik membentuk pola yang dilanjutkan dengan pengecatan gentong. Tidak jarang peserta didik juga diberikan tugas membuat pola gambar yang nantinya bisa diaplikasikan pada gentong yang telah dikumpulkan.

“Kegiatan ini kemudian menjadi pengembangan sekaligus praktik kegiatan pembelajaran. Tidak hanya untuk mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) juga pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sub bab sejarah mengenai bukti peninggalan budaya tradisional yang dihasilkan pada masa prasejarah,” tambah Guru Kelas VI, Abdi Tunggal Waskito, S.Pd.SD.



Beberapa gentong yang sudah dihias peserta didik kemudian dimanfaatkan sebagai pot dan guci untuk mempercantik lingkungan sekolah. Bahkan, sesuai rencana, beberapa gentong tersebut juga akan digunakan untuk padasan (tempat cuci tangan).

Meski kegiatan ini baru berjalan beberapa bulan dan harus terhenti sementara akibat Korona, SDN Kepuhrejo I Kudu berharap semakin mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak. Apalagi, bisa menjadi sebuah simbol atau citra yang menggambarkan Desa Kepuhrejo. Karena gentong dan bentuk gerabah yang lain merupakan warisan sejarah nenek moyang yang selayaknya untuk dilestarikan.

Selain itu SDN Kepuhrejo I Kudu juga mengembangkan prestasi akademik dan non akademik. Di bidang akademik, peserta didik dari sekolah yang berdiri sejak 1962 ini salah satunya mampu meraih Juara I Kompetisi Sains Nasional (KSN) Matematika tingkat Kecamatan Kudu. Sementara untuk non akademik prestasi dari bidang olahraga, kesenian, juga keagamaan.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini/Istimewa
Lebih baru Lebih lama