JOMBANG – Suara itu terdengar lantang mengarahkan Jaydra Afrand Pratama, atlet pencak silat yang berhasil mewakili Jombang di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Jawa Timur dan akhirnya menorehkan juara nasional.

Anak pertama Ainur Ridho ini mengaku pertama kali mengenal pencak silat di Perguruan Tapak Suci Jombang. Itu tak lepas atas jasa ayahnya yang rutin mengajaknya latihan. Terpesona dengan setiap gerakannya, akhirnya jatuh cinta dan melakoni hingga sekarang.

“Awalnya sekedar menirukan gerakan ayah, akhirnya serius saya latihan bersama ayah. Mulai dari menata posisi yang benar hingga memperkuat kuda-kuda,” tutur Jaydaran Afrand Pratama ketika ditemui di rumahnya.

Ketika pertandingan tak perlu memikirkan harus menang, melainkan menampilkan aksi sebaik mungkin.

Latihan rutin tiap hari dilakukan oleh Jaydran Afrand Pratama. Luka lebam dan memar seakan menjadi santapan wajib. Namun demikian, hal itu tak sampai membuatnya putus asa. Apalagi sang ayah selalu memberikan semangat dan mimijatnya agar lekas sembuh.

Jay sapaan akran Jaydran Afrand Pratama menceritakan, “Cidera itu pasti karena olahraga pencak silat dalam aksinya melakukan sentuhan fisik. Namun cukup diantisipasi dengan lebih sigap lagi ketika mendapat serangan. Juga melakukan gerakan yang benar agar tak sampai cidera.”

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Pada Tahun Baru?

Lelaki 13 tahun ini mengungkapkan, berlatih pencak silat itu ada banyak manfaatnya dan bisa dikombinasikan kedalam bidang lain. Juara pasti asalkan mau berusaha, sehat pun didapat. Selain itu bisa disajikan nilai keindahan gerakannya serta melindungi diri.

Ketika pertandingan tak perlu memikirkan harus menang, melainkan menampilkan aksi sebaik mungkin. Melakukan kombinasi gerakan seperti serangan tangan, pola langkah, tangkisan, serangan jatuhan atau bantingan, dan serangan kaki. Seperti yang dia dapatkan dalam latihan di perguruan silat Tapak Suci.

Reporter/Foto: Aditya Eko P.
Lebih baru Lebih lama