Kelompok gambus misri harus dihidupkan kembali. Jika menengok sejarah kesenian, gambus misri di Dusun Kedungsari sudah ada sejak tahun 1950-an yang bernama Al-Qomar. Kemudian sempat mati dan dilanjutkan oleh Pak Saiman pada tahun 1963 yang diberi nama Bintang Sembilan, namun kesenian ini mati pada tahun 1980-an. Untuk itu pihaknya berusaha melestarikan kesenian tersebut dibarengi dengan kesenian wayang beber.
Purwanto - Founder Komunitas Rumah Baca Air Kita