NGORO – Awal tahun pelajaran baru di saat pandemi Covid-19 membuat insan pendidikan wajib melakukan terobosan karena pembelajaran sistem tatap muka ditiadakan. Kreatifitas akan menjadi jembatan yang kuat guna melahirkan dan mengubah pelbagai model pembelajaran yang semula diperlukan pertemuan kini cukup dilakukan di rumah.

SDN Badang I Ngoro pun turut melakukannya dengan mengubah segala bentuk pembelajaran yang menggunakan pertemuan. Kini semuanya cukup dilakukan di rumah. Diakui oleh Kepala SDN Badang I Ngoro, Budi Setya Minarno, S.Pd pemanfaatan teknologi dengan apik adalah kunci keberhasilan pembelajaran di rumah oleh peserta didik. Oleh karena itu, semua guru didorong melakukan perubahan model pembelajaran ketika dilaksanakan jarak jauh.

Dengan adanya ponsel pintar sangat membantu dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Hanya saja kreatifitas guru dituntut dalam menyederhanakan materi pembelajaran agar tak sampai membuat peserta didik kebingungan dan akhirnya mengalami kesulitan dalam memahami materi.

“Contohnya ketika pengenalan lingkungan sekolah, cukup melalui video yang meringkas singkat tentang seluruh keunggulan di SDN Badang I Ngoro hingga pengenalan civitas akademiknya,” ungkap Budi Setya Minarno.

Baca Juga: BOS Kinerja dan Afirmasi Bisa Untuk Oprasional Sekolah

Untuk itu dibutuhkan keterlibatan aktif baik peserta didik, orang tua wali, maupun guru agar pembelajaran jarak jauh dapat sukses dijalankan. Baik materi pembelajaran yang telah di modifikasi, jadwal pembelajaran disusun sesuai dari hasil koordinasi, dan sesi tanya jawab dirangkai dengan baik.



Guru Kelas II SDN Badang I Ngoro, Dwi Supraptiningtiyas, S.Pd.SD menjelaskan dengan adanya ponsel pintar sangat membantu dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Hanya saja kreatifitas guru dituntut dalam menyederhanakan materi pembelajaran agar tak sampai membuat peserta didik kebingungan dan akhirnya mengalami kesulitan dalam memahami materi.

“Selain itu, penting juga menyiapkan sejumlah alternatif kegiatan lain saat pembelajaran jarak jauh agar peserta didik tak sampai bosan. Dengan begitu maka akan ada suntikan semangat lain, tak harus melulu melangsungkan pembelajaran secara konservatif,” terang Supraptiningtiyas.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa

Lebih baru Lebih lama