MOJOAGUNG – Walaupun berada di wilayah pinggiran, tak menjadikan SDN Seketi Mojoagung berputus asa. Sebaliknya kondisi itu diubah sebagai inovasi dalam pembelajaran. Terbukti dengan peserta didik yang ada bukan saja dari desa setempat. Kondisi itu menunjukkan bahwa kualitasnya telah dipercaya masyarakat.

Berbatasan langsung dengan Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto membuat SDN Seketi Mojoagung memanfaatkannya untuk penguatan pembelajaran peserta didik. Tak jarang sekolah yang berdiri sejak tiga dekade itu mengajak peserta didiknya belajar sejarah langsung ke situs candi. Selain itu juga merupakan kesempatan refresing setelah menjalankan penilain semester.

Keterjalinan komunikasi yang baik dengan wali peserta didik menjadi kunci sukses dari faktor eksternal. Membuat segala program yang ditujukan untuk pengembangan potensi peserta didik akan mendapatkan dukungan sepenuhnya.


Diungkapkan oleh Guru Kelas V, Harno Wardoyo, S.Pd dengan bersepeda bersama guru pendamping bisa belajar sejarah dan menikmati suasana alam di Candi Brahu dan Gentong. Akhirnya meninggalkan kesan mendalam dalam aktivitas pendidikan di SDN Seketi Mojoagung.

Baca Juga: Chiel Jedang Indonesia Terapkan Protokol Kesehatan Awali Kerja Wajib Rapid Tes

Menurut Kepala SDN Seketi Mojoagung, Kurniadi, S,Pd, keterjalinan komunikasi yang baik dengan wali peserta didik menjadi kunci sukses dari faktor eksternal. Membuat segala program yang ditujukan untuk pengembangan potensi peserta didik akan mendapatkan dukungan sepenuhnya. Hal itu tak lain karena memang keterbatasan fasilitas yang dimiliki.



“Disini ada ekstrakulikuler sepak bola, namun belum memiliki lapangan sendiri. Wali peserta didik rela mendaftarkan buah hatinya ke Sekolah Sepak Bola (SSB) terdekat. Dampaknya prestasi SDN Seketi Mojoagung bertambah dari cabang olahraga ini,” terang Kurniadi.

Kurniadi menambahkan selain pendidikan akademis dan pengembangan potensi peserta didik, penguatan karakter pun menjadi garapan utama. Baik itu nasionalisme maupun keagamaannya dimatangkan, sehingga ketika kembali ke masyarakat telah mempunyai pondasi yang kuat. Kendati menjumpai perbedaan dalam bermacam hal tidak menjadi permasalahan.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini/Istimewa

Lebih baru Lebih lama