JOMBANG – Memelihara hewan kesayangan seperti ayam, kucing, dan burung sepertinya sudah biasa. Namun bagaimana kalau yang dipelihara adalah kuda? Di Jombang tepatnya di Desa Jabon, Kecamatan Jombang, ada satu keluarga yang sangat mencintai kuda.

Dikisahkan oleh Fahmi Mubarok bahwa keluarganya pertama kali tertarik memelihara kuda ketika berwisaka ke Tawangmangu, Jawa Tengah sekitar lima tahun silam. Selain terlihat gagah ketika menunggangi kuda, tampaknya juga berbeda dengan yang lain. Beruntungnya, ayah tiga anak ini mendapat dukungan penuh dari keluarganya.

“Sekarang memiliki dua ekor kuda jenis Sandalwood dan mini. Bukan saya saja yang merawatnya, isteri dan anak-anak pun turut terlibat memberi makan,” ungkap Fahmi Mubarok ketika ditemui di rumahnya.

Memelihara hewan kesayangan itu harus memahami kondisinya. Terkadang kuda memiliki mood yang kurang baik, sehingga harus sabar dan berhati-hati dalam merawatnya. Jangan sampai hewan tersebut marah.

Dalam sehari, dua kuda yang diberi nama Bolang dan Bocil ini mampu menghabiskan sekarung rumput. Sedangkan minumnya cukup air dicampur dengan bekatul (Jawa: Dedek). Perawatan lainnya, saban sepekan sekali Bolang dan Bocil juga dimandikan. Tubuh hewan berkaki empat itu disikat, kemudian rambut serta ekor disisir supaya terlihat rapi.



Fahmi Mubarok mengatakan, “Memelihara hewan kesayangan itu harus memahami kondisinya. Terkadang kuda memiliki mood yang kurang baik, sehingga harus sabar dan berhati-hati dalam merawatnya. Jangan sampai hewan tersebut marah.”

Baca Juga: Maksimalkan Perkembangan Anak Pelatihan Pembuatan APE PAUD

Sementara putera Fahmi Mubarok, Fadli Aghna Mubarok mengakui memelihara hewan kesayangan berupa kuda sesekali menimbulkan was-was. Apalagi saat diajak jalan-jalan. Andai sampai salah dalam memperlakukannya, bukannya berjalan, kuda malah diam dan tak sungkan menjatuhkan orang yang menaikinya.

“Awal-awal dulu saya sampai dibuat jatuh, untuk itu selalu terus berkonsultasi dengan pakarnya,” ungkap lelaki sembilan tahun tersebut.



Selebihnya tinggal memenuhi kebutuhan lainnya seperti mengganti tapal kuda yang sudah mulai rusak. Fahmi mengatakan, kuda peliharaannya pernah di awar seseorang lebih tinggi dari waktu beli. Namun Fahmi tak sampai hati melepasnya. “Lagi-lagi, lantaran semua sudah jatuh cinta kepada kuda kesayangan ini,” tutup Fahmi Mubarok.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini
Lebih baru Lebih lama