NASIONAL - Menghadapi cuaca hujan yang tak menentu, pemotor tentu harus punya persiapan tersendiri. Salah satu perlengkapan yang harus selalu ada dan siap digunakan adalah jas hujan.

Namun dalam memilih model jas hujan pun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menunjang kenyamanan saat dipakai nantinya. Selain itu soal perawatan juga perlu diperhatikan agar nantinya jas hujan tidak malah merembes saat dipakai kala hujan deras. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan.

Model Jas Hujan
Bagi pemotor hal pertama yang harus diingat adalah menghindari pemilihan jas hujan model ponco. Beberapa kasus sudah menunjukkan kalau hal ini berpotensi menimbulkan bahaya. Menurut Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana Honda menjelaskan Sebaiknya gunakan jas hujan yang terpisah, atasan dan celana, serta usahakan nyaman saat digunakan sehingga bebas dalam bermanuver tanpa harus takut tersangkut. Itu lah pentingnya pemilihan jas hujan dari sisi keamanan dan kenyamanan.

Baca Juga: Aktivitas Belajar di Rumah Peserta Didik dan Guru Wajib Belajar


Bahan Jas Hujan
Dalam memilih jas hujan kualitas bahan juga perlu mendapat perhatian. Jas hujan dengan bahan plastik PVC (seperti yang digunakan pada dry bag) bisa menjanjikan perlindungan yang baik saat hujan lebat sekalipun. Harganya pun masih tergolong wajar di kisaran Rp 100 - Rp 300 ribu. Namun kekurangannya adalah jas hujan model ini sangat gerah dan tidak nyaman digunakan dalam waktu lama.

Menurut Reyner Alexander, pemilik toko apparel motor RC Motogarage mengatakan alternatifnya pilih jas hujan berbahan polyester dengan teknologi GORE-TEX yang sudah dibuat breathable. Tapi harganya tentu jauh lebih mahal.

Selain itu menurut dia pilih jas hujan dengan sambungan yang paling sedikit dan pastikan tiap sambungan adalah hasil press dan bukan merupakan jahitan agar air semakin sulit menembus jas hujan, kalau bisa yang double sealant, jadi bagian dalamnya juga di seal.

Warna
Dalam memilih jas hujan hindari memilih warna gelap. Karena menurut Pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan visibilitas mayoritas pengguna jalan akan berkurang kala hari hujan.

Pilih warna jas hujan setelan yang warnanya mencolok seperti putih, kuning, atau oranye ketimbang warna gelap untuk memudahkan visibilitas pengendara lain. Saat hujan ditambah badai, pastikan juga ada scotlight (pada jas hujan) yang menunjukkan keberadaan pengendara.

Membersihkan Jas Hujan
Menurut Reyner Alexander, setelah menembus hujan lebat jangan lupa untuk mengeringkan jas hujan. Namun cara mengeringkannya pun tidak boleh sembarangan. Setelah dipakai sebaiknya dijemur, tetapi jangan terkena panas sinar matahari langsung, diangin-angin saja, lebih baik lagi jika digantung kemudian dilap dengan kanebo untuk menyerap air.

Kalaupun ditemukan kerak tanah yang menempel dan hendak mencuci jas hujan sarannya adalah menggunakan air hangat dan hindari penggunaan deterjen. Cukup dengan mengusap dengan kain microfiber secara perlahan.

Menyimpan Jas Hujan
Reyner Alexander mengatakan idealnya jas hujan memang selalu siap sedia di bagasi motor sehingga mudah diakses ketika hari hujan. Namun alangkah baiknya begitu pengendara turun dari sepeda motor, jas hujannya juga dibawa turun. Jika menyimpan di bagasi jok motor tidak boleh terlalu lama, bagasi motor itu panas. Kalau untuk perjalanan 1-2 jam masih tidak apa-apa. Tetapi setelah itu dikeluarkan untuk dia bernapas.

Untuk cara penyimpanan, jas hujan juga sebaiknya tidak dilipat terlalu kecil dan padat karena rongga-rongga dalamnya bisa jebol akibat tidak mendapat sirkulasi udara. Melipat menjadi tiga bagian ataupun digulung dengan rapi bisa menjadi solusi terbaik.

Sumber/Rewrite: Kumparan.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama