NASIONAL - Kerja sama antara Indonesia dan Singapura telah dijalin dalam berbagai bidang. Hal ini termasuk pendidikan di mana kedua negara saling bekerja sama untuk memperluas kesempatan bagi pelajar baik di Singapura maupun di Indonesia untuk belajar dalam kesempatan yang lebih luas lagi.

Dalam acara Dialog Pemimpin Industri SMU yang digelar secara virtual pada Kamis (1/9), para pemangku jabatan di dunia pendidikan menyadari bahwa peningkatan kualitas di dunia pendidikan membutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk mewujudkannya.

Ketua Dewan Direksi Singapore Management University (SMU), Ho Kwon Ping memngatakan SMU berkomitmen untuk menjadi universitas kota global yang terkenal di dunia. Salah satu cara melakukannya adalah dengan memanfaatkan posisi sebagai universitas manajemen Singapura untuk menciptakan peluang keterlibatan di kawasan tersebut.

Harus ada keterbukaan demokratisasi terkait pilihan peserta didik dalam sistem pendidikan. Pentingnya mengubah sistem birokrasi pendidikan dan membangunnya menjadi jauh lebih mandiri dan maju. 

Sementara itu, Eddy Sariaatmadja selaku Founder and Chairman Emtek Group sekaligus Ketua Dewan Penasehat Umum SMU di Indonesia menilai bahwa bidang pendidikan adalah salah satu bidang yang telah melihat banyak inisiatif bersama antara kedua negara selama bertahun-tahun.

Eddy Sariaatmadja melanjutkan selama masa yang penuh tantangan ini, tidak ada alasan untuk tidak maju bergandengan tangan. Sebagai negara tetangga, Singapura dan Indonesia telah berbagi hubungan dekat dan lama setelah baru-baru ini merayakan ulang tahun ke-50 hubungan diplomatik pada tahun 2017.

Baca Juga: Himpaudi Kabupaten Jombang Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Jarak Jauh


Di sisi lain, Presiden dari Singapore Management University (SMU), Lily Kong memaparkan pentingnya untuk melibatkan industri dalam dunia pendidikan. Harus menjadi tempat inovasi, di mana industri ingin bermitra karena memiliki komunitas dengan kualitas pikiran yang menghasilkan ide dan solusi, di mana perusahaan regional juga mencari untuk pengembangan eksekutif, dan pelatihan serta peningkatan keterampilan tenaga kerja.

Masa Depan Pendidikan Tinggi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim yang turut hadir dalam diskusi virtual tersebut memaparkan gagasannya terkait masa depan pendidikan pasca pandemi COVID-19. Secara keseluruhan, Nadiem Makarim terus menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam industri untuk menyiapkan mereka ke dunia kerja.

Namun di sisi lain, ia menilai bahwa akademisi tetap harus memikirkan apa yang diinginkan oleh peserta didik. Bagian penting dari apa yang perlu dilakukan oleh kebanyakan sistem pendidikan tinggi adalah ini adalah periode emas di mana taruhannya lebih rendah daripada ketika seseorang telah meninggalkan sistem pendidikan dan sedang dalam karir.

Nadiem Makarim juga menambahkan bahwa harus ada keterbukaan demokratisasi terkait pilihan peserta didik dalam sistem pendidikan. Pentingnya mengubah sistem birokrasi pendidikan dan membangunnya menjadi jauh lebih mandiri dan maju. Masalah terbesar yang dimiliki adalah menemukan cukup industri dan lembaga pihak ketiga yang tertarik untuk melepaskan lulusannya di dunia kerja.

Sumber/Rewrite: liputan6.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama