NASIONAL - Hari Guru Sedunia diperingati pada 5 Oktober setiap tahunnya. Peringatan hari guru telah dimulai sejak 16 tahun lalu, tepatnya pada 5 Oktober 1994.

Pada (8/10) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar peringatan Hari Guru Sedunia tingkat Nasional 2020 bertema Guru: Memimpin dalam Krisis Menata Masa Depan Pendidikan Indonesia. Sekaligus menjadi momen pembukaan webinar nasional bagi guru dalam rangka hari Peringatan Hari Guru sedunia 2020.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengatakan Hari Guru Sedunia dicanangkan untuk mengakui status dan peran guru. Selama pandemi, Unesco melaporkan hampir 1,6 miliar peserta didik terdampak dari penutupan sekolah. Pandemi Covid-19 juga berdampak pada lebih dari 63 juta guru di seluruh dunia. Terlepas dari fakta yang tidak diinginkan ini, masih melihat kiprah yang luar biasa dari para guru.

Hari Guru di Tengah Pandemi Dimaknai Khusus

Mendikbud pun menyampaikan terima kasih tak terhingga atas perjuangan para guru di masa pandemi. Para guru dengan hati nurani, dengan penuh keterbatasan, tetap memilih untuk mengajar, bagimanapun caranya, daripada peserta didik tidak mendapat pengajaran.

Dari pendemi ini ada pelajaran, bahwa nilai utama dari proses belajar adalah interaksi sosial dan ini tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Akan tetapi perlu menyadari bahwa teknologi telah mengubah hidup kita semua. Saatnya memanfaatkan teknologi, maksimalkan kemampuan mengajar.

Nadiem Makarim mengatakakn Hari Guru Sedunia tahun ini perlu dimaknai khusus. Di mana peran guru adalah sangat mulia. Para guru tidak hanya memastikan kelangsungan pembelajaran namun juga berperan lebih untuk mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan peserta didik mereka.

Kepemimpinan para guru pada masa sulit ini, kesanggupan para guru dalam menyiapkan masa depan peserta didik, bahkan pada peserta didik yang termasuk dalam kelompok yang rentan, patut diberi penghargaan yang setinggi-tingginya.

Nadiem mengajak para guru untuk bersama-sama berpikir jauh, melompat dari masa pandemi. Pandemi telah memberikan hikmah yang begitu berharga. Sehingga bila nanti ada tantangan lebih besar lagi, guru dan tenaga pendidik sudah jauh lebih siap menghadapi krisis.

Dari pendemi ini ada pelajaran, bahwa nilai utama dari proses belajar adalah interaksi sosial dan ini tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Akan tetapi perlu menyadari bahwa teknologi telah mengubah hidup kita semua. Saatnya memanfaatkan teknologi, maksimalkan kemampuan mengajar.

Tingkatkan Kesejahteraan Guru

Terkait hal tersebut, guna merespon tantangan di masa pandemi, Kemendikbud telah menghadirkan beragam kebijakan dan program. Di antaranya Program Guru Belajar untuk semua jenjang pendidikan. Program ini dirancang untuk membantu sebanyak mungkin guru dan tenaga kependidikan dalam melakukan PJJ yang sesuai dengan kondisi pandemi.

Selain itu, Kemendikbud telah melatih 60.000 guru dalam pembelajaran berbasis TIK agar para guru semakin mahir dalam memanfaatkan teknologi dalam mengajar.

Baca Juga: Bidang Pembinaan SD, Disdikbud Kabupaten Jombang Gembleng Mutu Kepala Sekolah


Mendikbud mengajak seluruh insan pendidikan untuk menjadikan masa pandemi sebagai laboratorium bersama. Untuk menemukan solusi-solusi serta inovasi-inovasi. Sudah saatnya menata ulang pendidikan. Sekarang saatnya melihat lebih jauh apa yang sebenarnya paling dibutuhkan para guru dan murid. Apa yang sebenarnya dibutuhkan bangsa ini agar mampu melakukan lompatan-lompatan ke depan.

Nadiem Makarim melanjutkan fokus pendidikan adalah peserta didik. Investasi yang paling berharga investasi sumber daya manusia. Tidak terkecuali investasi untuk para guru. Investasi bagi para guru terus dilakukan melalui kebijakan rekrutmen, kebijakan pendidikan, peningkatan profesionalisme, dan peningkatan kesejahteraan guru yang terus diperjuangkan.

Pekerjaan masih banyak dan perjalanan masih panjang, untuk itu dengan segala kerendahan hati, mengajak semua melanjutkan kolaborasi yang telah terbentuk di masa pandemi ini. Semoga, para guru terus memimpin ikhtiar bersama, dalam memajukan pendidikan Indonesia.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama