NASIONAL - Program Guru Penggerak yang diluncurkan Kemendikbud akan memasuki tahap kedua, mendapatkan tanggapan positif dari berbagai komunitas dan organisasi pendidikan. Salah satunya datang dari Ketua Umum Komunitas Guru Nusantara, Usman Djabbar Mappison mengatakan Program Guru Penggerak (PGP) bisa menjadi salah satu strategi pemerintah melakukan transformasi pendidikan.

Ia berharap materi pelatihan dalam program ini diambil dari berbagai praktik sukses yang telah berhasil diterapkan berbagai lembaga pendidikan. Menurutnya, PGP harus menjadi kompilasi dari berbagai keberhasilan sekolah yang telah menerapkan model pendidikan masa kini.

Ia pun berharap PGP dapat terus berlanjut dan menjangkau seluruh guru di Indonesia. Hal senada disampaikan Ketua Umum Federasi Guru Independen Indonesia (PGII), Tety Sulastry mengatakan PGP berupaya melatih dan membekali para guru untuk memberikan inovasi dan terobosan baru bagi sekolahnya. Tety Sulastry mengatakan PGP dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikut dan bisa dilakukan secepatnya secara merata menjangkau seluruh guru di setiap daerah. Menguatkan peran guru lebih jauh.

Tingginya animo para guru untuk terlibat dalam program ini menunjukkan antusiasme dan dukungan masyarakat terhadap perbaikan pendidikan. Apalagi, para guru yang terlibat bukan hanya berasal dari kota, tetapi juga berbagai daerah terpencil.

Usman Djabbar Mappison meminta PGP harus mampu mengembalikan peran guru sebagaimana filosofi yang dicetuskan Ki Hajar Dewantara. Praktik tersebut antara lain terkait kemerdekaan anak, keberpihakan guru terhadap kebutuhan anak, serta hal lain yang sangat esensial untuk segera dilakukan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan PGP sebagai program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, pembelajaran yang reflektif dan kolaboratif, lokakarya, hingga pendampingan selama sembilan bulan bagi calon guru penggerak.

Pada (8/10) seleksi guru penggerak angkatan 1 telah selesai dan diumumkan. Hasilnya, terdapat 2.800 guru yang lolos seleksi dari sebanyak 19.218 orang yang mendaftar. Saat ini, Kemendikbud telah membuka PGP Angkatan 2. Kali ini, Kemendikbud membuka kesempatan bagi calon guru penggerak di 56 kabupten/kota. Proses pendaftaran dibuka sejak 13 Oktober hingga 7 November 2020.

Baca Juga: Membaca Kurikulum Pandemi Covid-19


Pendampingan pasca pelatihan Selain merekrut calon peserta, Kemendikbud juga merekrut pengajar praktik (pendamping) program dari kalangan Guru Berpengalaman, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Akademisi/Praktisi/Konsultan Pendidikan terbaik di 74 kabupaten/kota daerah sasaran PGP angkatan 2.

Usman menilai, tingginya animo para guru untuk terlibat dalam program ini menunjukkan antusiasme dan dukungan masyarakat terhadap perbaikan pendidikan. Apalagi, para guru yang terlibat bukan hanya berasal dari kota, tetapi juga berbagai daerah terpencil. Sementara itu, Tety meminta pemerintah terus mengawal guru penggerak agar terus berinovasi dan menghasilkan karya.

Dia menambahkan meski sudah teruji selama pelatihan sembilan bulan, para guru tersebut harus mampu menguasai serta bisa mengimplementasikan apa yang didapatkan selama pelatihan di sekolah masing-masing.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama