Ina Said Retnoningtyas, S.Pd.*

NGUSIKAN – Akibat wabah Covid-19 yang belum juga berakhir hingga kini, membuat aktivitas pembelajaran di sekolah dihentikan untuk sementara. Semua sudah diganti dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pembelajaran cukup dilakukan di rumah dengan pengawasan langsung oleh orangtua peserta didik.

Meski begitu akan dibuka kesempatan kembali melaksanakan pembelajaran di sekolah dengan tatap muka langsung. Tentu saja, skemanya disesuaikan standar kemanan kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Indikator utamanya adalah wilayah sekolah tersebut sudah dalam zona kuning. Jadi, ketika sekolah sudah berada dalam zona kuning maka sangat dimungkinkan aktivitas pembelajaran dilangsungkan seperti sedia kala.

Tetapi tidak lantas melangsungkan pembelajaran tatap muka begitu saja. Butuh penyesuaian dan pembiasaan baru seperti yang disinggung di atas. Selain membatasi jumlah peserta didik yang hadir, tentunya kebiasaan baru memutus mata rantai penyebaran Covid-19 juga diperlukan. Segenap civitas akademik yang hadir mesti diperiksa suhu badannya, disterilkan tubuhnya dengan cairan disinfektan, hingga pengaturan jarak untuk duduk dan menyampaikan materi oleh guru.

Baca Juga: Berbisnis Tidak Sekedar Untung Finansial


Tak ubahnya dengan simulasi yang pernah diprakarsai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Sejak seluruh peserta didik maupun guru hadir ke sekolah dipastikan dengan baik. Demikian juga saat hendak ke belakang (toilet), maka ada mekanisme baru yang memang diharapkan tak sampai ada penularan dengan saling menjaga dari kebiasaan tersebut.

Belum lagi kesepakatan izin orangtua dan mengetahui komite sekolah pun diperlukan. Hal ini karena dalam situasi sekarang ini, kewaspadaan dan pemahaman bersama menjadi yang pertama. Jangan sampai jika hanya dari sebelah pihak, dalam melangkahnya pun tak akan bisa selaras dan harmonis.



Optimisme itu pun terus terbangun dan yakin bahwa musibah ini lekas berakhir. Oleh karena itu Wilayah Kerja (Wilker) Kecamatan Ngusikan membagikan seragam Pramuka untuk peserta didik kelas 6 di 12 SDN yang ada di kecamatan wilayah Utara Sungai Brantas tersebut.

Seluruh straf di Wilker Ngusikan mempersiapkan dengan baik supaya dalam pembagiannya dapat berjalan sebagaimana protokol kesehatan yang berlaku. Diserahkan langsung oleh Koordinator Wilker, Rumli Buharjo, S.Pd. pada Selasa (1/9) di ruang pertemuan Wilker Ngusikan. Semua berjalan dengan tertib dan lancer. Tak sampai membutuhkan waktu lama karena sudah tertata dengan baik.

Adapun sekolah yang menerima antara lain, SDN Ketapang Kuning (28), SDN Kedung Bogo (16 ), SDN Keboan (19), SDN Sumber Nongko (17), SDN Ngusikan I (23), SDN Ngusikan II (13 ),SDN Manunggal (30), SDN Mojodanu I (26), SDN Mojodanu II (16), SDN Kromong (6), SDN Asem Gede (11), dan SDN Cupak (8).

*) Staf Wilker Ngusikan.

Lebih baru Lebih lama