WONOSALAM – Aneka rempah-rempah yang tumbuh di Indonesia dipercaya memiliki kandungan serta khasiat yang dapat memberi manfaat bagi kesehatan. Beragam produk olahan muncul guna menarik minat masyarakat agar mengonsumsi makanan atau minuman berbahan herba.

Apalagi di kondisi merebaknya pandemi virus Korona seperti ini dimana obat penyembuh bahkan penangkalnya belum juga ditemukan. Maka mengonsumsi makanan atau minuman herba yang dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh menjadi alternatif pilihan.

Menangkap potensi tersebut, Guru Bahasa Jawa SMP Negeri Jarak I Satu Atap Wonosalam, Heni Prasetyoningsih, S.Pd mengembangkan sirop minuman herba berbahan dasar jahe, secang, dan kapulaga. Sirop minuman yang kemudian diberi nama Jaseka (singkatan dari jahe, secang, dan kapulaga) ini juga dibuat dengan mencampurkan bahan lain seperti kayu manis, serai, dan gula.

Terkesan dengan kreativitas yang dihasilkan oleh sejawat guru di sekolah yang dibinanya tersebut. Suwaji mendukung penuh dalam pengembangannya. Apalagi setelah dievaluasi produk tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan.

“Kami memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar. Seluruhnya hampir bisa ditemui di sekitar lingkungan sekolah dan rumah. Sehingga sangat mudah ketika akan dibuat. Rasanya pun tidak pahit seperti minuman herba pada umumnya. Bahkan anak-anak pun senang dengan minuman ini,” jelas Heni Prasetyoningsih.

Ibu satu putra ini menjelaskan bahwa untuk mendapatkan takaran yang pas, dia beserta dengan guru-guru di SD-SMP Negeri Jarak I Satu Atap Wonosalam kerapkali melakukan percobaan.

“Sudah tidak terhitung berapa kali mencobanya hingga akhirnya mendapatkan takaran yang cukup pas seperti saat ini,” tambah Heni Prasetyoningsih.

Takaran lima liter air dan lima kilogram gula, dibutuhkan setengah kilogram jahe, seperempat kilogram kayu secang, sereh, kapulaga, dan kayu manis secukupnya. Dari takaran tersebut dapat menghasilkan dua belas botol sirop Jaseka ukuran 320 ml.

Baca Juga: Pandemi Tidak Menjadi Halangan Berliterasi


“Hasil akhirnya memang sirop. Jadi ketika akan dikonsumsi harus diseduh terlebih dulu. Lima sendok sirop untuk takaran satu cangkir. Namun ukuran bisa menyesuaikan dengan selera orang yang mengonsumsi,” ungkap Hani Prasetyoningsih.

Meski baru dikenalkan pada kalangan tertentu dan dipublikasikan melalui media sosial, Jaseka produksi SMP Negeri Jarak I Satu Atap Wonosalam sudah mulai banyak dipesan oleh berbagai kalangan.

“Diantaranya dari teman-teman sesama guru SMP di Jombang, pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang. Kemudian dari pengawas kami diberi tahu jika ada pesanan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ponorogo,” tutur Hani Prasetyoningsih.



Kepala SMP Negeri Jarak I Satu Atap Wonosalam, Suwaji, S.Pd pun terkesan dengan kreativitas yang dihasilkan oleh sejawat guru di sekolah yang dibinanya tersebut. Suwaji mendukung penuh dalam pengembangannya. Apalagi setelah dievaluasi produk tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan.

Suwaji juga bersyukur dengan kehadiran Jaseka, bahan-bahan alami yang sejatinya ada dan tumbuh di lingkungan sekitar menjadi diketahui dan bisa dikenalkan pada peserta didik. Berdasar pengalaman pribadinya, sebelum terciptanya Jaseka dirinya tidak mengetahui jika di sekitaran rumahnya banyak tumbuhan kapulaga.

“Ke depan akan dikembangkan di sekolah. Menjadi salah satu materi kewirausahaan dan dijadikan ciri khas dari SMP Negeri Jarak I Satu Atap Wonosalam,” tutup Suwaji.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini

Lebih baru Lebih lama