JOGOROTO – Sampah seakan menjadi permasalahan global. Hal itu pun dirasakan oleh Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, utamanya perolehan sampah di tiap rumah tangga. Oleh karena itu, muncullah inovasi desa dalam pengolahan sampah agar bernilai rupiah.

Ketua Bank Sampah Berseri, Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, Eva Yuliana membenarkan bahwa sampah yang dihasilkan rumah tangga cukup banyak. Bahkan dalam tiap harinya dapat menghimpun hingga puluhan kilogram.

Sehingga kalau tak diolah dengan baik dan kreatif, maka sampah yang dihasilkan akan sampai juga di tempat pembungan akhir. “Ketika diberdayakan akan memiliki nilai lagi, sehingga bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai tambahan penghasilan,” ungkap Eva Yuliana.

Sebanyak 25 kader Bank Sampah Berseri dalam sepekan menyetor dua kali. Sekali setor bisa mendapatkan Rp 30 ribu, bahkan ada yang mencapai Rp 300 ribu.

Sementara itu diakui oleh anggota Bank Sampah Berseri, Nik Ami. Menurutnya, agar memiliki nilai jual, maka sampah rumah tangga itu dipisahkan. Sehingga kalau dijual kembali sudah sesuai dengan klasifikasinya.

Nik Ami menjelaskan, “Sejumlah piranti dapur yang tidak dipakai bisa dijual lagi, seperti botol, gelas, dan mangkok. Memang di sini juga lebih banyak sampah plastik yang dihasilkan warga. Selebihnya ada juga kertas, logam, serta karet. Namun tidaklah banyak.”

Baca Juga: Membiasakan Menggunakan Power Point Menuju Guru Milenial


Manfaat lain pun dirasakan oleh warga dengan adanya Bank Sampah Berseri. Salah satunya terbangun kesadaran dalam menjaga lingkungan terdekatnya. Anggota Bank Sampah Berseri lainnya, Anik Ismawati merasakan adanya kepedulian warga dari program tersebut. Jadi, dengan kesadarannya memilah sampah yang memiliki nilai jual.

“Ketika mengetahui bahwa hasil dari menjual sampah sisa rumah tangga cukup lumayan, banyak warga ingin melakukan sendiri,” jelas Anik Ismawati.



Sedangkan di Bank Sampah Berseri hasil penjual sampah tidak langsung diberikan kepada kader. Melainkan ditabungkan terlebih dulu, baru saat membutuhkan atau merayakan hari besar agama diambil. Bahkan kedepannya pengelola akan menggandeng sejumlah sekolah yang ada di Desa Tambar. Tujuannya, agar semakin banyak yang peduli terhadap permasalahan sampah.

Eva Yuliana menuturkan, “Sebanyak 25 kader Bank Sampah Berseri dalam sepekan menyetor dua kali. Sekali setor bisa meraih Rp 30 ribu, bahkan ada yang mencapai Rp 300 ribu.”

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa

Lebih baru Lebih lama