JOMBANG – Penyesuaian model pembelajaran akibat pandemi Covid-19 juga mengubah pola penilaian pencapaian keberhasilan peserta didik dalam Penilaian Tengah Semester (PTS). Bila sebelumnya dilaksanakan seperti pada umumnya, namun sekarang memiliki pelbagai pilihan dari Daring, Luring, dan Guru Keliling menyelaraskan kondisi sekolah masing-masing.

Disampaikan oleh Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Drs. Kasmuji Raharja, M.Pd bahwa pada jenjang pendidikan dasar (SD) dilaksanakan Daring dan Luring. Walhasil, semua berjalan lancar tanpa ada kendala teknis yang berarti.

“Bila Daring sudah dipahami menggunakan media teknologi informasi (baca: online). Sedangkan Luring, orangtua mengambil soal ke sekolah kemudian dikerjakan buah hatinya di rumah. Hasilnya dikumpulkan kembali ke sekolah,” terang Kasmuji Raharja.

Penilaian saat ini menitikberatkan pada bentuk kualitatif bukan kuantitatif. Sehingga terpenting peserta didik mampu mengimplementasikannya dalam proses pengerjaan sebagaimana semangat dalam Merdeka Belajar.

Berbeda dengan jenjang SMP, dari hasil monitoring yang telah dilaksanakan oleh Pengawas SMP Disdikbud Kabupaten Jombang, Drs. Syaiful Amin bahwa di jenjang tersebut menggunakan Daring, Luring, dan Guru Keliling. Untuk Guru Keliling memang hanya pada sekolah tertentu saja, misalkan karena adanya lockdown di lokasi sekolah tersebut berada.

Syaiful Amin menjelaskan, “Sesuai dengan Azas Merdeka Belajar, maka hasil akhir penilaian PTS tidaklah menjadi prioritas utama sebagaimana yang dideklarasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Hasilnya pun masih serupa dengan sebelum pandemi Covid-19, peserta didik mampu memahami dengan baik pelajaran yang diberikan.”

Evaluasi PTS di Masa Pandemi

Sedangkan dalam evaluasi pelaksanaan PTS, Pengawas SMP Disdikbud Kabupaten Jombang lainnya, Julaeni, S.Pd., M.Si. menjelaskan sekarang ini tidak lagi menempatkan kemampuan angka peserta didik sebagai penilaian utamanya. Melainkan sudah diterangkan dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bahwa lebih mengedepankan delapan kecerdasan yang mencakup linguistik, logika atau matematis, intrapersonal, interpersonal, musikal, spasial, kinetik, dan naturalis.

Baca Juga: Benarkah Daerah Bakal Pembelajaran Tatap Muka

“Sudah pasti tidak bisa disamakan dalam kondisi seperti sedia kala. Mencocokan dengan keadaan sekarang dan kurikulum perubahan yang berlaku,” tegas Julaeni.

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Drs. Gufron, M.Si menambahkan selama pelaksanaan PTS baik menggunakan Daring, Luring, dan Guru Keliling tak ada kendala berarti dalam pelaksanaannya. Maksudnya secara pengerjaan, peserta didik mampu mengerjakan tiap mata pelajaran sebagaimana materi yang telah diajarkan. Dengan demikian dapat ditarik benang merah pembelajaran selama pandemi ini tak ada masalah. Peserta didik mampu beradaptasi dengan baik.

Gufron yang juga seorang Pengawas SMP Disdikbud Kabupaten Jombang mengatakan, “Penilaian saat ini menitikberatkan pada bentuk kualitatif bukan kuantitatif. Sehingga terpenting peserta didik mampu mengimplementasikannya dalam proses pengerjaan sebagaimana semangat dalam Merdeka Belajar.”

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa

Lebih baru Lebih lama