DIWEK – Menanamkan karakter yang baik kepada anak didik tidaklah semudah menanam dalam arti harfiahnya. Dibutuhkan banyak sentuhan dan perhatian secara berkelanjutan. Waktu yang paling tepat adalah ketika masih usia belia, karena belum terkontaminasi banyaknya informasi maupun pengaruh negatif. Sehingga ketika mengarahkan akan lebih mudah

Kelompok Bermain (KB) Raudhotul Hikmah, Desa Cukir, Kecamatan Diwek pun mengakui itu. Sehingga dari sejak anak didik masuk ke lingkungan sekolah sudah dibina dengan baik. Entah itu melalui pendidikan keagamaan ataupun sentra pembelajaran yang diciptakan.

Karakter merupakan sebuah bekal penting anak didik dalam menatap masa depan. Bersama dengan guru di lembaga ini, kami mengonsep pendidikan yang tepat selaiknya disisipkan ke dalam pembelajaran anak.

Diungkapkan oleh Kepala KB Roudhotul Hikmah, Desa Cukir, Kecamatan Diwik, Hilda Nuriyah, S.Pd.I., “Karakter merupakan bekal penting anak didik dalam menatap masa depan. Bersama dengan guru di lembaga ini, kami mengonsep pendidikan yang tepat selaiknya disisipkan ke dalam pembelajaran anak. Biarpun sebuah pembelajaran, tetapi saat dituangkan dalam bentuk permaianan di pembelajaran tersebut. Anak didik tidak akan merasakan, namun mampu tercipta pengalaman positif untuk membentuk karakternya.”



Implementasi daripada perubahan anak didik ke arah lebih baik, dapat ditelaah ketika melakukan interaksi dan komunikasi. Mulai dengan sesama temannya atau gurunya, saat bertutur hingga menumpahkan kepeduliannya terhadap sesama.

Baca Juga: Regulasi Baru Laporan BOS/BOSDA Sekolah Lekas Beradaptasi


Sementra itu Guru KB Roudhotul Hikmah, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Weny Isrotin, S.Pd. menambahkan, penguatan itu diterapkan dalam pembelajaran di sentra tentu. Anak didik mendapati situasi terlibat pada sentra tersebut. Alhasil anak didik akan memahaminya dengan sendirinya, seiring dengan pengalaman yang telah dihimpunnya.

“Akhirnya anak didik terasah dengan sendirinya. Hal itu dikarenakan dalam pembalajaran sentra, keterlibatan keseluruhan komponen pembelajaran sangat diutamakan. Sewaktu anak didik sudah terjun dalam sentra tertentu, pelbagai muatan pendidikan untuk menangkap potensi mereka pun tergapai,” terang Weny Isrotin.



Jadi pembelajaran dan penguatan karakter tak sepenuhnya melalui pembelajaran berupa teks yang ada dalam buku. Melainkan membangun keterlibatan anak didik dan menciptakan pengalaman. “Dengan sendirinya anak didik akan memilah sekaligus memilih nilai-nilai yang terpuji,” pungkas Guru KB Roudhotul Hikmah, Desa Cukir, Kecamatan Diwek lainnya Shofia Muhammad, S.Pd.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.

Lebih baru Lebih lama