Miftakhul Fitriyah, S.Pd*

Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah berlangsung sejak Maret 2020. Peserta didik dan guru melaksanakan pembelajaran dari rumah. Kegiatan belajar dari rumah merupakan pelaksanaan dengan himbauan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kegiatan pembejalaran jarak jauh kemungkinan besar masih akan dilaksanakan saat tahun ajaran baru tahun 2020/2021.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di tengah Pandemi Covid-19

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI telah mengatur kebijakan melalui Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 Kementerian Pendidikan yang memuat empat hal tersebut. Ada empat pokok utama strategi yang diusung Kemendikbud.

Pertama adalah pembelajaran secara daring, baik secara interaktif maupun non interaktif. Hal ini perlu dilakukan meskipun tidak semua anak-anak dapat melakukan itu karena faktor infrastruktur. Strategi pembelajaran ini dilakukan tanpa para guru harus memiliki target bahwa kurikulum harus tercapai.

Selalu ada hikmah yang bisa diambil dari setiap keadaan. Dengan berbagai keterbatasan tetap muncul harapan agar semangat literasi tumbuh dan berkembang tetap menyala.

Kedua adalah tenaga pengajar atau guru harus memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang kecakapan hidup, yakni pendidikan yang bersifat kontekstual sesuai kondisi rumah masing-masing, terutama pengertian tentang Covid-19, mengenai karakteristik, cara menghindarinya dan bagaimana cara agar seseorang tidak terjangkit.

Ketiga adalah pembelajaran di rumah harus disesuaikan dengan minat dan kondisi masing-masing anak. Tidak disama-ratakan untuk semua anak, harus memperhatikan semua kondisi lingkungan anak-anak, termasuk akses terhadap internet.

Keempat adalah bagi para tenaga pengajar atau guru, tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik tidak harus dinilai seperti biasanya di Sekolah, akan tetapi penilaian lebih banyak kualitatif yang sifatnya memberi motivasi kepada anak-anak.

Produktif Menulis di Masa Pandemi

Bencana berupa pandemi virus Korona (covid-19) berdampak besar pada dunia pendidikan. Pembelajaran yang sedianya tatap muka dilakukan 6 hari setiap minggunya, kini harus dilaksanakan jarak jauh dari rumah masing-masing. Kondisi seperti ini bukan menjadi penghalang bagi kita untuk tetap kreatif, inovatif untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, bahkan menjadikannya tantangan.

Baca Juga: SDN Tanjunggunung Peterongan Berjejaring dan Bersinergi Kunci Prestasi


Selain melaksanakan 4 strategi yang dicanangkan oleh Kemendikbud RI. Guru juga memanfaatkan kondisi dan waktu yang ada. Guru dan peserta didik Kelas V-A, SDN Balongbesuk Diwek bangkit dan tidak mau terjebak pada keterbatasan ruang serta waktu karena pandemi virus Covid-19 yang menimpa dunia pendidikan.

Kegiatan pembelajaran yang lebih luang kami manfaatkan. Di sela-sela pembelajaran via daring, minta anak-anak untuk meneruskan kegiatan literasi di sekolah. Kegiatan yang dilakukan adalah menuangkan ide dalam tulisan cerita anak. Tulisan yang terkumpul akhirnya dihimpun menjadi sebuah buku.

Tulisan anak-anak tidak terbatas. Ada yang menulis pengalaman sehari-hari atau saat berlibur di suatu tempat. Ada yang menceritakan kebanggaan kepada profesi Ayah dan Ibu. Ada yang berfantasi dan menuliskannya. Ada pula cerita fabel yang pernah mereka baca sebelumnya atau mereka tonton di televisi, lalu mereka gubah dengan bahasa mereka sendiri.

Dari 29 peserta didik, ada 23 tulisan yang layak masuk buku ditambah 2 tulisan guru. Tulisan peserta didik yang lain, ada yang meniru persis di internet (plagiasi), sehingga tidak bisa diikutsertakan dalam buku. Kumpulan tulisan yang lahir dalam masa pandemi ini berjudul 25 Cerita Anak Arbosa. Teman Baru! Petualangan Seru! (Kumpulan Cerita Anak Kelas 5-A SDN Balongbesuk). Kehadiran buku ini disambut dengan antusias oleh seluruh warga sekolah..

Kalau diibaratkan bayi, mungkin buku ini lahir secara premature. Kurang matang Penerbitannya agak dipaksakan dan kurang maksimal, karena pembimbingannya via daring. Pun dalam waktu singkat buku harus siap. Buku harus siap saat akhir tahun ajaran 2019/2020. Harapannya buku bisa diambil saat wali murid mengambil tabungan putra-putri mereka. Maka banyak sekali kekurangan didalamnya.

Terakhir, selalu ada hikmah yang bisa diambil dari setiap keadaan. Dengan berbagai keterbatasan tetap muncul harapan agar semangat literasi tumbuh dan berkembang tetap menyala. Semoga kelahiran buku ini dapat menginspirasi, dan semoga jerih payahnya mendapat ridha Allah SWT.

*) Guru Kelas 5-A SDN Balongbesuk Diwek.

Lebih baru Lebih lama