JOMBANG – Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah. Bukan saja jiwa dan raga mesti dikorbankan, namun kenangan pahit yang terekam dan tersimpan hingga kini kerap datang serta membayangi kehidupan. Hal itulah yang dirasakan oleh Soemiyati Supardi, salah satu anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Jombang.

Perempuan berusia senja ini dilahirkan di Jombang, 1 Januari 1935. Dia masih ingat betul kekejaman penjajah. Bahkan di usia12 tahun, Soemiyati Supardi tak diperkenankan oleh ibunya untuk keluar rumah. Sehingga, dari rumah itulah Soemiyati membantu perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Dia menyiapkan makanan untuk 12 tentara pelajar yang singgah di kediamannya untuk beristirahat.

Baca Juga: Kematangan Batin Senjata Ampuh Pernikahan

“Sangat kejam kalau saya mengingatnya. Saat itu para pejuang berperang dengan cara gerilya, agar tak sampai ketahuan penjajah,” kenang Soemiyati Supardi.

Pengalaman itu masih terekam dan menjadi prinsip hidup perempuan 86 tahun ini. Menurutnya wanita iku kudu wani ing tata, kudu wani ditata, lan kudu wani nata. Paling tidak harus berani membawa dan menempatkan dirinya dengan baik. Prinsip itulah yang kemudian diterapkan dalam mendidik empat anaknya.



Soemiyati Supardi menuturkan, “Itulah yang selalu saya berikan kepada empay anak-anak saya, yakni satu perempuan dan tiga laki-laki. Mereka harus dapat membawa dan menempatkan dirinya dengan baik di mana pun berada.”

Eyang Supardi, sapaan akrabnya oleh sesama anggota LVRI Kabupaten Jombang, saat ini mengisi hari-harinya dengan kegiatan yang bermakna. Selain aktif di LVRI Kabupaten Jombang, juga terlibat di Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.

Lebih baru Lebih lama