SUMOBITO – Menjadikan pembelajaran yang menyenangkan adalah tantangan setiap guru. Apalagi jika menghadapi mata pelajaran Matematika yang sudah tertanam dalam benak peserta didik bahwa mata pelajaran tersebut sukar. Kalau tidak diciptakan pembelajaran yang menyengkan pasti semakin enggan mengikuti hingga selesai.

Untuk itu guru mesti pintar mengkreasikan pembelajaran agar materi yang disampaikan bisa dipahami dengan maksimal. Salah satu caranya adalah menggunakan media pembelajaran. Dengan begitu peserta didik bisa lebih fokus dan semakin tertarik memperhatikan tiap-tiap penjelasan guru.

Langkah itu pun yang dilakukan oleh Juara II Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Kabupaten Jombang tahun 2019 kategori Guru SD, Nurmairoh S.Pd. Berangkat dari pengalamannya mengajar Matematika tentang Konversi Satuan, ternyata peserta didiknya mengalami kesulitan saat memahami penjelasannya.

Selain itu juga penting kiranya membangun kesadaran peserta didik di awal bahwa belajar Matematika sebenarnya mudah. Kalau sudah tertanam paradigma bahwa Matematika itu sulit, maka perjalanannya ketika pembelajaran pun akan menemui jalan buntu.

“Awalnya sekedar mengilustrasikan seperti berjalan di atas tangga, tiap naik dikalikan sepuluh, demikian saat turun dibagi sepuluh. Tetapi hal itu kian membebani peserta didik dengan hitungan yang kian banyak jika dikalikan dan sulit membaginya kembali. Meskipun esensinya tinggal menambah maupun mengurangi nol atau menggeser koma jika bilangannya desimal,” ujar Nurmairoh.

Akhirnya perempuan berkacamata ini mempunyai ide membuat media pembelajaran yang akan membantu pemahaman peserta didik yakni Conversion Line Satuan Panjang. Wujudnya yang mirip gantungan baju ternyata lebih mempermudah. Karena tinggal menggantungkan angka yang akan dikonversi pada satuan awal, kemudian menambah atau mengambil angka nol sesuai satuan yang dituju.

Baca Juga: Pergerakan Petani Muda Bangun Stigma Positif dan Bertani Modern

Selain itu juga penting kiranya membangun kesadaran peserta didik di awal bahwa belajar Matematika sebenarnya mudah. Kalau sudah tertanam paradigma bahwa Matematika itu sulit, maka perjalanannya ketika pembelajaran pun akan menemui jalan buntu.



Guru 36 tahun ini menuturkan, “Kalau sudah terpatri sebuah pemikiran bahwa Matematika itu mudah dan nyaman dipelajari. Selanjutnya akan mudah memberikan materi pembelajarannya kepada peserta didik.

Tidak membatasi cara pemahaman peserta didik juga dirasakan menjadi sebuah terobosan. Masing-masing peserta didik memiliki cara penangkapan yang berbeda, hanya saja konsep dasar pembelajaran itu sudah ditangkap dengan baik. “Barulah menyelaraskan pada proses pengerjaannya agar hasil akhir yang ditemukan bisa sesuai,” tutur Nurmairoh.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini

Lebih baru Lebih lama