JOMBANG –
Keputusan pemerintah menjadikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib membuat guru diharapkan memahami mengenai pendidikan kepramukaan. Sayangnya dalam praktiknya, beberapa guru juga kepala sekolah belum terlalu banyak memahami implementasi pendidikan kepramukaan dalam ranah kegiatan ekstrakurikuler.

Sehingga perlu diadakan pelatihan Majelis Pembimbing (Mabi) yang diikuti oleh perwakilan guru kelas dan kepala sekolah untuk memberikan pemahaman dalam implementasi pendidikan kepramukaan di satuan pendidikan.

Pelatihan Mabi memang sangat penting. Pemantaban pemahaman terutama bagi guru kelas terhadap pelaksanaan pendidikan kepramukaan sangat diperlukan.

Andalan Kwartir Cabang (Kwarcab) Jombang, Nur Betty menyatakan pelatihan Mabi memang sangat penting. Pemantaban pemahaman terutama bagi guru kelas terhadap pelaksanaan pendidikan kepramukaan sangat diperlukan. Jika guru tidak sepenuhnya memahami perbedaan pelaksanaan tersebut, kemungkinan besar akan terjadi kesalahan dalam proses pembelajaran.

Sesuai dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah bahwa pendidikan kepramukaan dilaksanakan dalam tiga model, yakni blok, aktualisasi, dan reguler.

Baca Juga: Hindari Kekerasan di Sekolah Dengan Membangun dan Menjalankan Komitmen


Model blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum. Model aktualisasi adalah kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari di dalam kelas secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal. Sedangkan model reguler ialah kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di Gugus Depan.

“Pendidikan kepramukaan di model aktualisasi ini yang masuk dan digabungkan dengan kegiatan pembelajaran. Nilai, metode, dan teknik kepramukaan digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran yang biasanya bersifat praktik dan tidak dilakukan di dalam kelas. Biasanya materi yang berhubungan Kompetensi Inti (KI) 1 tentang spiritual, KI 2 tentang sosial, dan KI 4 tentang keterampilan,” ujar Nur Betty.



Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar, Bidang Pembinaan SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Drs. Kasmuji Raharja, M.Pd mengatakan dengan menambah wawasan guru kelas juga kepala sekolah pembentukan karakter peserta didik melalui ekstrakurikuler wajib Pramuka dijalankan secara lebih baik dan meluas. Guru dan kepala sekolah yang telah mengikuti pelatihan diharapkan melakukan pengimbasan agar ilmu yang didapatkan terdistribusikan.

Pada Senin (9/11) Disdikbud Kabupaten Jombang menggelar Pelatihan Mabi. Diikuti oleh lebih kurang 150 peserta dari guru kelas 1-6 dan kepala sekolah perwakilan dari tiap kecamatan di Kabupaten Jombang. Menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penularan Korona, pelatihan dibagi dua gelombang. Narasumber yang dihadirkan dari Andalan Kwarcab Jombang.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini

Lebih baru Lebih lama