NGORO –
Tak ada kata menyerah untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didik. Walaupun di tengah ancaman pandemi Covid-19 yang menghentikan seluruh aktivitas pembelajaran tatap muka. Hal itu pula yang dilakukan oleh SDN Kertorejo II Ngoro, berupaya sebaik mungkin dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berjalan dengan sukses. Bukan sekedar proses PJJ itu namun hingga kepada pemahaman peserta didik.

Kepala SDN Kertorejo II Ngoro, Wijiati, S.Pd mengatakan tentunya ada kendala di setiap PJJ dengan mata pelajaran tertentu. Disadari bahwa tidak semua mata pelajaran cukup diterangkan dengan penjelasan guru saja. Tetapi butuh praktik supaya peserta didik lebih memahami dengan sempurna.

“Oleh karena itu, kami mengklasifikasi mata pelajaran hingga materi yang diberikan kepada peserta didik. Tujuannya tak lain supaya bisa lebih mematangkan penyampaian. Jadi, jikalau dirasakan butuh metode khusus maka guru telah membekali diri cara penyajian yang berbeda dengan lebih menyederhanakan materi agar mudah dipahami,” terang Wijiati.

Oleh karena itu, kami mengklasifikasi mata pelajaran hingga materi yang diberikan kepada peserta didik. Tujuannya tak lain supaya bisa lebih mematangkan penyampaian. Jadi, jikalau dirasakan butuh metode khusus maka guru telah membekali diri cara penyajian yang berbeda dengan lebih menyederhanakan materi agar mudah dipahami.

Guru Kelas IV SDN Kertorejo II Ngoro, Muhammad Aqif Sidqi, S.Pd menuturkan bila memang dalam praktik pembelajarannya guru sangat memegang peranan besar dalam mendesain pembelajaran supaya sederhana dan dengan mudah dipahami peserta didik. Apalagi melihat karakteristik dan kemampuan belajar masing-masing peserta didik yang berbeda. Membuat guru harus jeli dalam memberikan asupan yang tepat ketika PJJ berlangsung.

Muhammad Aqif Sidqi menjelaskan, “Pada prinsipnya menyederhanakan mata pelajaran dalam PJJ mudah, asalkan guru memahami secara menyeluruh materi yang bakal diajarkan. Jadi tidaklah senyampang menyampaikan materi pembelajaran saja, namun mewujudkan transformasi pembelajaran yang bermakna.”

Baca Juga: Adelia Puspa Anindita Raih Juara dari Bercerita


Hal itu pun dibenarkan Guru Kelas VI, SDN Kertorejo II Ngoro, Tri Yuliasri FS., S.Pd.SD bahwa dengan memberikan latar pembelajaran dengan lingkungan sekitar dan bahasa yang digunakan keseharian peserta didik dirasakan lebih mudah. Tinggal guru wajib mampu mengalihkan bahasa dengan sederhana.



“Misalnya saat materi pembelajaran hitungan campuran, ada ragam hitungan mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik mesti paham dulu prosesnya, kemudian dikaitan dengan contoh peristiwa yang ada di lingkungan terdekatnya,” jelas Tri Yuliasri FS.

Tri Yuliasri FS menambahkan, kedetakan dengan padanan di lingkungan sekitar membuat peserta didik lebih mudah dalam memahami. Walaupun yang sedang dipelajari mata pelajaran matematika, tak ada kesulitan berarti. Peserta didik dapat menuai pemahaman asalkan contoh yang diberikan pun diketahui. Sehingga meski matematika dikenal sulit, nyatanya dapat dipahami serta dikerjakan contoh soalnya.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.

Lebih baru Lebih lama