MEGALUH – Meskipun sementara waktu perjumpaan di sekolah ditiadakan dan berganti menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tidak menutup kesempatan dalam memaksimalkan potensi anak didik. Seperti yang dilakukan oleh TK Tunas Harapan, Desa Balonggemek, Kecamatan Megaluh yang terus memanfaatkan kesempatan dengan baik walaupun tidak ada perjumpaan atau tatap muka secara langsung.

Diakui oleh Kepala TK Tunas Harapan, Sugiati, S.Pd.AUD bahwa pada awalnya memang butuh penyesuaian. Semua dapat dilalui dengan baik karena telepon pintar bukanlah sesuatu yang asing dan telah jamak bagi wali anak didik. Hanya saja sentuhan lain yang dibutuhkan adalah membangun motivasi belajar anak didik. Hal itu tak lain adalah tantangan yang sudah menanti di hadapan sebelum PJJ diberlangsungkan.

“Ketika anak didik sudah memiliki motivasi belajar yang baik, maka selanjutnya dalam keberlanjutan pembelajaran dapat berjalan optimal. Selaiknya menjalankan instruksi guru ataupun mengerjakan tugas yang diberikan,” ungkap Sugiati, S.Pd.AUD.

Ketika anak didik sudah memiliki motivasi belajar yang baik, maka selanjutnya dalam keberlanjutan pembelajaran dapat berjalan optimal.

Senyampang itu juga perlu ditekankan porsi yang tepat. Jangan sampai berlebihan atau kurang sehingga anak didik tak sampai merasakan terbebani maupun kurang mendapat asahan dalam menajamkan potensi yang dimilikinya. Apalagi masa anak-anak adalah kesempatan dalam mengembangkan kelebihan terhadap bakat dan minatnya.

Oleh karena itu, guna semakin menyukseskan pembelajaran selama pandemi Covid-19 berjalan sesuai target yang dikehendaki, dibutuhkan kerjasama dengan wali anak didik. Dengan kata lain, keberadaan wali anak didik akan semakin membantu karena yang saat ini memungkinkan melakukan pendampingan dan penguatan selama PJJ.

Baca Juga: Diklat Pola Materi 32 Jam Tahun 2020 Guru Mampu Menyusun PTK dan Penilaian HOTS


Guru Kelas B, TK Tunas Harapan, Wiwik Kustianah, S.Pd.SD. mengatakan, “Penting kiranya memupuk kesadaran tentang pentingnya pendidikan anak usia dini kepada wali anak didik. Hasilnya penuh kerelaan dan semangat tinggi mendampingi buah hatinya selama PJJ ini.”

Modalnya tak lain kedekatan anak didik dan walinya, ketika keterjalinan ini sudah tercipta dengan baik. Dalam ruang dan waktu lain (baca: pembelajaran) bisa beriring dan mencapai harapan yang dikehendaki.



Senada dengan Wiwik Kustianah, Guru Kelas A, TK Tunas Harapan, Oryza Cahya Aprilia, S.Pd. pun tidak menampik sisi positif yang dapat dipetik saat PJJ. Yakni membangun kedekatan anak didik dengan walinya. Sehingga dalam pemetaan kompetensi anak didik dapat lebih tertelaah karena keberadaan orang terdekatnya yakni keluarga.

“Selain akhirnya tercipta hubungan harmonis di tengah keluarga. Anak didik pun dapat menunjukkan baktinya kepada orangtua, sebab dalam setiap PJJ ada korelasi dengan aktivitas di rumah. Sedangkan untuk menuju kepada keberhasilannya, guru pun diwajibkan meningkatkan kualitas kompetensinya supaya PJJ berlangsung seperti yang diharapkan,” tutup Oryza Cahya Aprilia.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa

Lebih baru Lebih lama