NASIONAL - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud mengaku akan meningkatkan keterampilan (Upskilling) kepada 4.000 guru dan kepala sekolah. Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam acara Taklimat Media Awal Tahun 2021.

Wikan Sakarinto mengatakan itu minimal 4.000 guru dan kepala sekola yang ditingkatkan keterampilannya. Peningkatan juga untuk dosen, direktur, dan dekan di pendidikan tinggi vokasi. Pendidikan vokasi juga akan meningkatkan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang direvitalisasi.

Semua target yang telah ditetapkan di tahun ini, tetap memperhatikan pandemi Covid-19 yang belum selesai. Pihaknya akan mitigasi dampak pandemi Covid-19. Bukan untuk diturunkan pendidikan vokasi, tapi tetap kita tingkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan vokasi.

Wikan Sakarinto melanjutkan ditargetkan 900 SMK yang bisa direvitalisasi di 2021. Bertambah sekitar 500 SMK, dari realisasi revitalisasi sebanyak 491 SMK di 2020. Pendidikan vokasi juga akan melakukan link and match 400 program studi (prodi) pendidikan tinggi vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) di tahun ini. Optimistis bisa naik 200-300 persen, dari target 133 di 2020 menjadi 300-400 prodi yang akan menjalin dengan DUDI.

Dua Program Baru Pendidikan Vokasi

Tak hanya link and match, sambung Wikan Sakarinto, pendidikan vokasi juga akan mengembangkan dua program baru, yakni SMK D2 jalur cepat (fast track) dan D3 upgrading menjadi sarjana terapan (D4). Lalu, juga memasang target minimal 100 perusahaan yang akan menjalin link and match dengan SMK.

Baca Juga: Korona Memenjara Jiwa dan Raga


Sementara untuk program pelatihan kecakapan kerja dan wirausaha, dirinya masih mematok di porsi yang sama. Namun, dengan kualitas serapan yang diharapkan lebih tinggi. Karena benar-benar menargetkan di pandemi ini, industri akan diajak merancang kembali kebangkitan mereka, yakni merancang link and match yang lebih baik dengan pendidikan vokasi.

Dia menambahkan, semua target yang telah ditetapkan di tahun ini, tetap memperhatikan pandemi Covid-19 yang belum selesai. Pihaknya akan mitigasi dampak pandemi Covid-19. Bukan untuk diturunkan pendidikan vokasi, tapi tetap kita tingkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan vokasi.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama