NGORO – Keberadaan wali anak didik yang menunggu buah hatinya menempuh pendidikan, ternyata tidaklah selamanya dianggap sebagai hambatan. Khusnya dalam melatih anak didik menumbuhkan kepercayaan diri. Sebaliknya, keberadaan wali anak didik jika dapat dilihat dari sisi baiknya ternyata memberikan dampak berarti baik bagi sekolah maupun dirinya sendiri.

Seperti yang dirasakan oleh KB Tunas Harapan II Ngoro. Keberadaan wali anak didik di sekolah ini dianggap sebagai nilai plus dengan diberikan banyak kegiatan. Dengan begitu mampu memunculkan produktifitasnya. Sehingga, wali anak didik tak sekedar berbincang ketika menunggu buah hatinya selesai belajar di kelas. Namun dapat menghasilkan sesuatu yang malah menambah pemasukan bagi mereka.

Kepala KB Tunas Harapan II Ngoro, Siti Fatimah, S.Pd.I mengungkapkan bahwa kegiatan menggalakan keaktifan wali anak didik ini sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Diawali dari gagasan yang masuk untuk mengubah waktu menunggu di sekolah agar lebih produktif. Para wali anak didik itu kemudian diberikan keterampilan membuat tas dari tali kur.

Dari kegiatan ini akhirnya wali anak didik semakin berdaya karena memiliki kegiatan yang positif. Bahkan banyak yang hingga saat ini masih menekuninya.

“Dari kegiatan ini akhirnya wali anak didik semakin berdaya karena memiliki kegiatan yang positif. Bahkan banyak yang hingga saat ini masih menekuninya,” ujar Siti Fatimah.

Sementara model promosinya masih dilaksanakan secara mandiri. Artinya wali anak didik secara kolektif dan kesadaran pribadi mempromosikan hasil karyanya tersebut. Alhasil sudah banyak peminat yang membidik karya tersebut, diantaranya hingga ke Jombang Kota.

Baca Juga: Walaupun Covid, Tak Akan Menyerah

Diakui oleh Guru KB Tunas Harapan II Ngoro, Nur Hayati, S.Pd. bahwa kini setiap wali anak didik tertarik untuk membuat kerajinan itu. Termasuk wali anak didik baru. Mereka mendapatkan pengajaran langsung dari wali anak didik yang sebelumnya sudah memperoleh keterampilan tersebut.

Nur Hayati mengakui, “Kini malah semakin berkelanjutan. Wali anak didik lama dengan telaten mengajarkan kepada mereka yang baru.”



Modelnya pun bermacam-macam. Mulai dari gantungan kunci, sarung vas bunga, tempat penyimpanan telepon genggam, sarung telepon genggam, sarung kotak tisu, konektor masker hijab, gelang, dan pernik-pernik lainnya.

Siti Fatimah menambahkan bahwa segala hal bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga tak sampai menimbulkan sampah. Bahkan jauh daripada itu bisa diubah menjadi menjadi hasil yang memukau.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.

Lebih baru Lebih lama