JOMBANG – PGRI Kabupaten Jombang merayakan hari jadinya ke-75 pada (25/11). Secara serimonial organisasi para guru ini dengan melangsungkan upacara dan memberikan penghargaan ke sejumlah guru yang berhasil meraih prestasi. Kegiatan dilaksanakan di halaman belakang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang,

Mengusung tema Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar Melalui Kreativitas dan Dedikasi Guru Menuju Indonesia Maju kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan organisasi keguruan dari jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP. Sedangkan Wakil Bupati Jombang, Sumrambah bertindak sebagai pembina upacara.

Dalam era pandemi Covid-19 sekarang ini, peran seorang guru sangatlah penting. Tidak semata melaksanakan tugas, melainkan pula mampu menerapkan nilai luhur dalam Tut Wuri Handayani.

“Dalam era pandemi Covid-19 sekarang ini, peran seorang guru sangatlah penting. Tidak semata melaksanakan tugas, melainkan pula mampu menerapkan nilai luhur dalam Tut Wuri Handayani,” tutur lelaki berkumis tipis ini saat menyampaikan sambutannya.

Baca Juga: Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak Berdaya Melalui Ragam Olahan Jeruk Nipis

Hal itu pula diamini oleh Ketua PGRI Kabupaten Jombang, Jumadi, S.Pd., M.Si ketika ditemui seusai acara. Menurutnya, menjaga martabat guru sebagai salah satu profesi yang mulia di negeri ini adalah sesuatu yang penting. Untuk itu saat kesejahteraan guru yang sudah mulai diperhatikan oleh pemerintah, maka sudah sepatutnya guru pun meningkatkan kompetensi serta keprofesionalannya.



Jumadi yang juga merupakan Sekertaris di Disdikbud Kabupaten Jombang mengatakan, “PGRI Kabupaten Jombang selain menjadi mitra daripada pemerintah, juga tentunya pengayom bagi para guru di Kota Santri ini. Oleh karenanya, beragam upaya dilakukan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh guru tanpa terkecuali.”

Dibenarkan juga oleh Sekertaris PGRI Kabupaten Jombang, Heri Purwanto, S.Pd. bahwa di usia yang tidak muda lagi, sudah sewajarnya PGRI terus memperjuangkan nasib guru ke arah yang lebih baik. Tentunya dengan cara-cara yang elegan sehingga tak menimbulkan tafsir yang negatif.



“Apalagi di masa percepatan teknologi dan informasi sekarang ini, perubahan gaya berorganisasi serta guru itu sendiri sudah menjadi sesuatu yang mafhum dilakukan. Jangan sampai tidak, karena bila tak mampu menyesuaikan zaman, maka dengan sendirinya akan tertinggal,” tutup Heri Purwanto.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama