SUMOBITO – Keberadaan suatu wilayah di tanah Jawa pada khususnya tak bisa lepas dari leluhur yang melekat di sana. Selaiknya Desa Talun Kidul, Kecamatan Sumobito, tak dapat terpisah dari kisah yang mengikutinya yakni jasa dari Ki Buyut Tongso. Masyarakat setempat mempercayai bila cerita ini bukanlah sebuah isapan jempol belaka.

Hal itu diakui oleh Kepala Desa Talun Kidul, Bambang Sugianto. Dikisahkan bahwa peran Ki Buyut Tongso sangat besar, dapat dikatakan sebagai yang babat alas atau membuka wilayah Talun Kidul saat itu. Bahkan hingga membentuk kearifan lokal yang sampai sekarang terjaga di wilayah Utara Sumobito.

Nama aslinya bukanlah Talun Kidul, melainkan Sedamar. Tetapi di era kolonial Belanda sempat dilakukan pembangunan sungai di kawasan Utara desa sehingga berganti nama menjadi Talun Kidul.

Diungkapkan juga oleh Kepala Urusan Pembangunan, Desa Talun Kidul, Suradi apabila Buyut Tongso merupakan seorang penarik pajak dari Kerajaan Majapahit. Cerita itu pun dia dapatkan dari pini sepuh desa setempat.

“Nama aslinya bukan DesaTalun Kidul, melainkan Sedamar. Tetapi di era kolonial Belanda sempat dilakukan pembangunan sungai di kawasan Utara desa sehingga berganti nama menjadi Talun Kidul,” terang Suradi.

Baca Juga: Monev BOS 2020 Tak Boleh Beri Honor Tenaga Ahli


Suradi menambahkan, hingga saat ini tidak ada definisi pasti dari nama Talun Kidul. Hanya meruntut kesejarahan wilayah sekitar tahun 1900-an masa kolonial Belanda ketika dibangun sebuah sungai tersebut. Sementara pemilihan nama Talun Kidul beserta dengan maknanya tiada yang mengetahui hingga saat ini.



Sementara menurut penuturan salah satu warga yang tinggal di dekat makam Ki Buyut Tongso, yakni Kusno, hingga kini masyarakat masih melangsungkan tradisi barikan, pengajian, dan ruwah desa sebagai wujud perhatian terhadap leluhur. Hal ini pun didukung pemerintah Desa Talun Kidul dengan memperbaiki jalan menuju makam pembuka desa yang berada di kawasan Selatan Kota Santri terbut.

Kusno mengatakan, “Dalam kurun waktu tertentu selain membersihkan area makam Ki Buyut Tongso, juga memperbaiki makamnya supaya ketika ada yang berkunjung tidak sampai rusak. Agar sejarah desa tak sampai luntur tergerus zaman.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama