KESAMBEN - Peningkatan kompetensi guru dewasa ini makin ramai geliatnya. Terlebih memasuki era Revolusi 4.0 yang merupakan era percepatan teknologi dan informasi. Kompetensi guru sebagai pondasi kualitas pendidikan, semakin dikokohkan lewat ragam kegiatan pelatihan, seminar maupun diklat.

Hal inilah yang mendorong Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Kecamatan Kesamben, mengadakan diklat yang bertujuan memperkuat skill sekaligus kompetensi tenaga pendidikan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Kecamatan Kesamben.

Diklat yang mengusung tema besar Bimbingan Teknis: Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Penyusunan DUPAK, PTK, dan Practise, merupakan serangkaian acara yang berlangsung sejak 17 November sampai 17 Desember 2020. Acara ini bertempat di Aula Koordinator Wilayah Kerja (Korwilker) Pendidikan Kecamatan Kesamben. Pemateri sekaligus pengawas Korwilker Pendidikan Kecamatan Kesamben, Sunarto, M.Pd mengatakan bahwa pelaksanaan diklat tersebut menjadi kegiatan rutin seminggu sekali.

Tidak memungkiri untuk hasil kegiatan semacam ini, tidak bisa diukur dalam jangka waktu yang pendek. Ibarat menanam buah berkualitas dan berharga tinggi, harapannya kurang lebih seperti itu.

“Sebetulnya kegiatan diklat ini, sudah direncanakan sejak Juli dan Agustus, namun banyak terhenti akibat pandemi, maka teknisnya diubah menjadi pertemuan rutin seminggu sekali. Dalam tiap minggunya, 35 peserta guru ASN menerima dan mendiskusikan materi mengenai teknis penyusunan Daftar Usul Kenaikan Pangkat (DUPAK) dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Masing-masing materi sudah tersampaikan sebanyak tiga kali, tinggal Best Practise yang belum tersampaikan, karena terkendala waktu,” ujar Sunarto.

Disinggung mengenai pentingnya tujuan dari diadakannya diklat ini, Sunarto mengatakan bahwa guru memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kualitas pendidikan dan masa depan peserta didik. Kala mengemban tanggung jawab tersebut, tingkat profesionalisme dan kecakapan guru sebagai pendidik dalam memperluas pengetahuan dan implementasinya harus senantiasa diasah.

Baca Juga: Urgensi Sastra Anak

Hal senada juga diungkapkan Guru 6 Kelas SDN Jombatan III Kesamben, Winarti S.Pd.SD yang mengikuti jalannya diklat sampai selesai. “Kegiatan semacam ini cukup membantu kami para guru untuk meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme di sekolah masing-masing.”

Meski di lingkup kecil tingkat kecamatan, namun dirinya yakin membawa manfaat yang besar baik untuk guru secara pribadi maupun sekolah secara umum. Utamanya ketika masa pembelajaran virtual sekarang ini.



Senada dengan Winarti, Guru kelas 6 SDN Kesamben II, Dhenis Arlini S.Pd.SD, menyatakan bahwa diklat sangat penting untuk dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal itu mengingat untuk penyusunan PTK, guru mesti membiasakan diri membaca, menulis, maupun mengevaluasi pembelajaran. Kedepannya, peningkatan skill dalam menyusun PTK sangat dibutuhkan agar para guru semakin mandiri dalam melakukan penelitian di lingkup sekolah.

Perempuan berhijab ini menambahkan, “Implementasi yang akan dilakukannya dari diklat ini adalah, menyusun PTK dengan mengusung tema inovasi pembelajaran matematika melalui contoh kehidupan sehari-hari di lingkungan peserta didik.”

Sunarto pun tidak memungkiri, memang untuk hasil kegiatan semacam ini, tidak bisa diukur dalam jangka waktu pendek. Ibarat menanam buah berkualitas dan berharga tinggi, harapannya kurang lebih seperti itu. Sekarang para guru, harus mempersiapkan segala kemampuan agar kelak bisa memanen buah kompetensi, prestasi dan kesejahteraannya.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama