JOMBANG – Pandemi Korona mengubah kebiasaan penyelenggaraan kegiatan. Karena pembatasan kegiatan tatap muka, pelatihan atau Bimbingan Teknis (Bimtek) pun beralih ke mode virtual. Kegiatan semacam inilah yang selama ini kerap diikuti Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Kabupaten Jombang.

“Meski harus diakui secara internal dari pengurus Himpaudi Kabupaten Jombang belum ada kegiatan yang melibatkan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), namun secara keorganisasian kami mengikuti berbagai macam kegiatan secara virtual,” jelas Ketua Himpaudi Kabupaten Jombang, Tita Aniqowardani, S.Pd.

“Seperti di akhir November hingga awal Desember kami mengikuti dua kegiatan virtual yang diadakan oleh Pengurus Pusat (PP) Himpaudi mengenai Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka dan menjadi peserta mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang mengikuti Bimtek Penguatan Pendidik Lainnya yang diadakan oleh Unit Pelayanan Teknis Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (UPT BP PAUD Dikmas) Provinsi Jawa Timur,” sambungnya.

Mempersiapkan pembelajaran tatap muka satuan pendidikan harus sesuai protokol kesehatan dengan benar.

Workshop Kegiatan Bersekolah yang diadakan oleh PP Himpaudi, Tita Aniqowardani beserta empat pengurus Himpaudi Kabupaten Jombang lainnya mendapatkan informasi mengenai persiapan yang harus dilakukan di satuan pendidikan ketika kegiatan pembelajaran tatap muka nantinya diizinkan di jenjang PAUD. Mengingat anak didik di jenjang PAUD termasuk dalam usia yang sangat rentan dan berbahaya jika terpapar virus Korona. Sehingga harus diterapkan protokol kesehatan yang ketat guna melindungi anak didik.

Salah satu narasumber Webinar Series Ayo Bersiap Semester Genap 2021 yang merupakan rangkain Workshop Kesiapan Bersekolah PP Himpaudi, Dra. Hj. Mike S. Arifin, S.Psi, M.Pd menjelaskan, dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka satuan pendidikan harus sesuai protokol kesehatan dengan benar.

Seperti pengecekan suhu kepada anak didik sebelum memasuki lingkungan sekolah, memasuki bilik ozon untuk proses sterilisasi diri, dan mencuci tangan dengan benar serta menjaga jarak. Selain itu perangkat keamanan kesehatan seperti masker dan pelindung wajah harus dibawa. Perangkat kesehatan itu tidak boleh saling pinjam antar anak didik, begitu pula dengan bekal makanan yang dibawa.

Baca Juga: SDN Blimbing I Gudo Bermain Karawitan Menguatkan Karakter

“Terkait jumlah anak didik di dalam kelas, jangan terpatok dengan aturan. Meski secara aturan ditentukan dalam satu kelas diisi lima anak didik, namun tempat atau luasan satuan pendidikan dan kesiapan pendidik harus dipertimbangkan,” pesan Hj. Mike S. Arifin.

Ditambahkan oleh Ketua PP Himpaudi, Ir. Netty Herawati, meski nantinya diizinkan pembelajaran tatap muka jangan sampai terbersit pemikiran bahwa seluruh kegiatan pembelajaran akan dilakukan secara normal kembali. Melainkan tetap ada peran wali anak didik dalam proses pembelajaran, terutama dalam mendukung komitmen penerapan protokol kesehatan dan menjaga keselamatan serta kesehatan anak didik.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini/Istimewa

Lebih baru Lebih lama