JOMBANG – Pemenuhan sarana prasarana pada satuan pendidikan salah satunya dilakukan melalui pengajuan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk memantau proses penggunaannya dilakukan dengan baik, pengontrolan pun terus digalakkan. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana pada masing-masing bidang di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang menjadi pihak yang kerapkali melakukan pengontrolan terhadap proses DAK.

Namun pada Selasa-Rabu (15-16/12) perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap DAK sekaligus Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada tujuh SD di Kabupaten Jombang. Tujuh sekolah yang dikunjungi adalah representasi satuan pendidikan yang melakukan pembangunan atau rehabilitasi toilet, menerima alat peraga pendidikan, mendapatkan nilai bantuan terbesar, dan mempunyai bantuan DAK fisik lainnya.

Ketujuh sekolah tersebut adalah SDN Jombang III yang melakukan rehabilitasi lima gedung ruang kelas, SDN Pucangsimo I Bandar Kedungmulyo yang melakuan pembangunan tiga gedung Ruang Kelas Baru (RKB), dan SDN Janti Mojoagung rehabilitasi perpustakaan.

Dengan bantuan yang didapatkan, diharapkan sekolah dapat memaksimalkan pemanfaatannya dengan baik sesuai fungsinya. Di sisi lain, sekolah juga harus terus memperhatikan perawatan gedung dan alat yang ada.

Kemudian SDN Mojowangi I Mojowarno yang melakukan pembenahan lima gedung ruang kelas, SDN Bareng III pembangunan jamban, SDN Mundusewu I Bareng yang memperoleh alat peraga pendidikan (terdiri atas alat peraga Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), IPA, IPS, Bahasa, dan alat olah raga), serta SDN Pucangro II Ngoro yang membangun perpustakaan.

Analis Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan, Direktorat SD, Direktorat Jendral, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Kemendikbud RI, Lailatul Machfudhotin, S.ST, M.A menyatakan bahwa kunjungannya ke beberapa sekolah penerima DAK adalah memang untuk memantau progres pengerjaannya. Karena berdasar linimasa, seharusnya progres untuk pengerjaan bangunan sudah selesai.

“Namun ternyata di beberapa sekolah ada yang belum selesai. Akan tetapi, pihak sekolah berkomitmen untuk menyelesaikan proses pembangunannya sebelum akhir Desember,” ungkap Lailatul Machfudhotin.

Baca Juga: Himpaudi Kabupaten Jombang Aktif Ikuti Workshop dan Bimtek

Selain memantau proses pembangunan sarana prasarana yang diajukan, perempuan berhijab itu juga melakukan pengecekan dokumen administrasi. Terlebih untuk dokumen penunjang dalam laporan pertanggungjawaban penggunaan DAK. Seluruhnya harus tersusun secara sistematis dan lengkap.

Lailatul Machfudhotin juga berpesan, “Dengan bantuan yang didapatkan, diharapkan sekolah dapat memaksimalkan pemanfaatannya dengan baik sesuai fungsinya. Seperti perpustakaan diharapkan digunakan sebagai tempat peserta didik belajar dan mendapatkan informasi penunjang dalam pembelajaran. Begitu pula bantuan alat peraga pendidikan, mampu menunjang pembelajaran yang bisa meningkatkan pemahaman peserta didik dalam memahami materi.”

Di sisi lain, pihak sekolah juga harus memperhatikan perawatan gedung dan alat yang ada. Dana BOS dibolehkan untuk pembiayaan perawatan fisik (bangunan) yang bersifat ringan. Pengadaan dan perawatan sarana prasarana, tambah Lailatul Machfudhotin, akan lebih maksimal jika sekolah melakukan penguatan mitra dengan masyarakat. Juga menjalin kerjasama dengan pihak desa bahkan perusahaan atau pengusaha yang bisa memberikan dukungan.



Sementara itu Kepala SDN Pucangro II Gudo, Sudarmiati, S.Pd mengemukakan, sebagai salah satu sekolah yang mendapatkan bantuan DAK 2020 dan dikunjungi untuk dimonitoring, hal itu dijadikan sebagai sarana merefleksikan langkah-langkah yang sudah dilakukannya. Meski sempat terbersit kekhawatiran akan tidak lengkap atau ketidaksesuaian proses pembangunan atau dokumen administrasi pendukung.

“Namun dengan penjelasan yang diberikan, kami bisa memahami dan menyelesaikan kekurangan yang belum sempat dikerjakan. Meski harus teliti dan prosesnya cukup panjang. Dari pengajuan proposal hingga nanti laporan pertanggungjawaban, demi peningkatan kualitas dan layanan pembelajaran bagi peserta didik segala proses diikuti dengan baik,” ungkap Sudarmiati.

Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana, Bidang Pembinaan SD, Disdikbud Kabupaten Jombang, Baris Sulisdianto, M.MPd menyatakan, dari 29 SD yang mendapat bantuan DAK 2020 seluruhnya terlaksana dengan baik. Dana yang dikucurkan juga mampu terealisasi seluruhnya.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini

Lebih baru Lebih lama